Salin Artikel

Polisi Kantongi Identitas Security Penganiaya Dokter di Hotel Kawasan Palmerah

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat telah mengantongi identitas pelaku penganiayaan seorang dokter di sebuah hotel di kawasan Palmerah yang terjadi pada Minggu (20/12/2020) lalu.

"Pelaku diduga adalah seorang security hotel. Kami sudah mendapatkan identitas pelaku," jelas Kanit Resmob Polres Jakarta Barat Iptu Avrilendi dalam sebuah keterangan, Selasa (22/12/2020).

Avrilendi memastikan pihaknya akan segera menangkap pelaku penganiayaan tersebut.

"Kami akan segera melakukan penangkapan," jelasnya.

Diketahui, inisial pelaku adalah AJ. Adapun, jajaran Polres Jakarta Barat telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa siang untuk mencari bukti dan petunjuk dalam mengungkap kasus.

Avrilendi menjelaskan bahwa karena penganiayaan tersebut, korban mengalami luka di bagian bawah mata.

Tempurung kepala korban pun dikabarkan pecah sehingga korban harus menjalani operasi.

"Luka di bagian bawah mata dan tempurung kepalanya pecah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pelaku penganiayaan tersebut sempat terekam oleh CCTV hotel.

Rekaman CCTV tersebut tersebar di media sosial pada Senin (21/12/2020) sore.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Teuku Arsya Khadafi.

"Iya (terekam CCTV). Pelaku diduga petugas keamanan di tkp kejadian," ujar Arsya ketika dikonfirmasi, Senin.

Dalam potongan rekaman CCTV berdurasi 11 detik tersebut, terlihat pelaku yang berinisial AJ keluar dari sebuah lift bersama korban.

AJ terlihat sedang menggandeng paksa korban.

Arsya menjelaskan bahwa hingga kini, pihaknya masih memburu pelaku.

RL sendiri sedang mengikuti kegiatan sertifikasi di sebuah hotel di kawasan Palmerah, ketika penganiayaan terjadi.

"Korban selaku dokter yang sedang mengikuti kegiatan sertifikasi dokter jantung yang diselenggarakan di TKP," ujar Arsya Khadafi dalam sebuah keterangan, Senin.

Arsya mengungkapkan bahwa kejadian bermula pada hari Minggu pagi, saat korban berinisial RL tiba di TKP sekitar pukul 06.20 WIB.

Ketika tiba, AJ mengarahkan korban untuk melaksanakan rapid test Covid-19 di rooftop hotel.

"Pelaku meminta korban untuk uji rapid test dahulu dan dibawa ke rooftop atas hotel," ujar Arsya.

Setelah tiba di rooftop, pelaku memukul bagian kepala korban dengan sebuah kunci inggris.

Korban yang sudah terluka segera kabur dari pelaku.

Ia berhasil berlari menuju basement dan meminta pertolongan pada dua orang yang sedang berada di sana.

Kedua orang tersebut pun segera melarikan korban ke rumah sakit.

"Korban kemudian dilarikan ke RS Harapan Kita oleh dua saksi," jelas Arsya.

Arsya menjelaskan bahwa motif penganiayaan pelaku masih didalami.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/22/20353591/polisi-kantongi-identitas-security-penganiaya-dokter-di-hotel-kawasan

Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke