Salin Artikel

Ribuan Pemudik Ikut Rapid Test Antigen Gratis yang Digelar Polisi, 36 Orang Reaktif Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya melakukan rapid test antigen terhadap 2.830 pemudik secara gratis di 30 pos pengamanan Natal dan Tahun Baru sejak Rabu (23/12/2020) sampai Minggu (27/12/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, dari 2.830 orang yang menjalani tes cepat antigen tersebut, sebanyak 36 di antaranya reaktif Covid-19.

"Tanggal 23 Desember sampai sekarang terakhir total 2.830 orang yang kita lakukan swab antigen gratis di stasiun kereta dan beberapa tempat, termasuk drive thru sudah 36 reaktif," ujar Yusri kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Saat ini, lanjut dia, puluhan orang dinyatakan reaktif Covid-19 itu langsung dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani swab PCR dan diminta menjalani karantina selama menunggu hasil pemeriksaan.

"Yang reaktif kami rujuk langsung ke RS terdekat, termasuk ke Wisma Atlet untuk orang-orang yang kami temukan reaktif karena harus ada aturan protokol kesehatan," kata Yusri.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya mengadakan swab test antigen secara gratis bagi masyarakat yang akan bepergian keluar daerah.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, swab test antigen itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 terhadap penumpang di tengah libur Natal dan Tahun Baru.

"Apabila ada yang reaktif maka akan langsung dirujuk ke Wisma Alet atau rumah sakit terdekat untuk di Swab PCR," ujar Dudung, Kamis (24/12/2020).

Dengan memberikan swab antigen secara gratis, kata Dudung, dapat memudahkan untuk melacak masyarakat yang reaktif tetapi masih nekat bepergian.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut, ada 20.000 alat swab antigen yang disiapkan Polda Metro Jaya maupun Kodam Jaya untuk melayani masyarakat.

"Kodam ada 10.000, polda ada 10.000 dibantu oleh BNPB sepenuhnya," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/28/06431561/ribuan-pemudik-ikut-rapid-test-antigen-gratis-yang-digelar-polisi-36

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke