Mereka meminta agar aktivitas berjualan di sekitar KBT kembali dibuka.
Ketua Umum Serikat Pedagang Pribumi Sejahtera (SPPS) Ismael Nursaleh mengatakan, unjuk rasa ini dilakukan dalam rangka menyuarakan aspirasi rekan-rekan pejuang ekonomi kerakyatan.
"Dari tanggal 31 Desember 2020 sampai hari ini, ekonomi rakyat di kawasan KBT menjadi lumpuh dikarenakan adanya blokade," ucap Nursaleh dalam video yang diterima Kompas.com, Senin.
"Kita ketahui bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau Pedagang Kaki Lima (PKL) diatur dalam UU lewat Peraturan Presiden nomor 125 tahun 2012. Kemudian ada Peraturan Gubernur nomor 10 tahun 2015, yang mana terkait pemberdayaan PKL," lanjut dia.
Maka dari itu, Nursaleh meminta agar aktivitas berjualan di kawasan KBT kembali dibuka.
"Kami berharap, akses ekonomi rakyat ini bisa dibuka kembali. Karena apa? Ini sangat ironis. Di tempat lain, UMKM sudah mulai beraktivitas, sementara di sini masih ditutup," tutur dia.
Sebagaimana diketahui, aktivitas berjualan di kawasan KBT ditutup sejak 31 Desember 2020 hingga waktu yang belum diketahui.
Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur M Anwar saat menghadiri Apel Kesiapan Pengamanan Malam Tahun Baru 2020-2021 di Pintu Air Taman KBT.
"Karena KBT ini rawan sekali terjadinya kerumunan. Banyak pedagang dan pembeli. Jadi kami tutup total," kata Anwar, Kamis (31/12/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/04/20270061/para-pedagang-unjuk-rasa-minta-diizinkan-berdagang-kembali-di-kanal