BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung blusukan sejak hari pertama dia bertugas pada 28 Desember 2020 atau 10 hari yang lalu.
Dia menemui para pemulung dan gelandangan di sejumlah wilayah di Jakarta.
Hasil blusukan tersebut, Risma telah memboyong 22 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Kokom Komalawati, Kamis (7/1/2021).
"Sudah 22 (PMKS yang dibawa ke BRSEGP) sejak tanggal beliau (Risma) dilantik hari pertama kerja sampai dengan hari ini," kata Kokom.
Ke-22 PMKS tersebut merupakan pemulung yang ditemui Risma di Jakarta.
Selama di balai rehabilitasi, 22 PMKS itu menjalani berbagai macam kegiatan, seperti pelatihan kerja, mulai dari bercocok tanam, montir, hingga membuat pupuk tanaman.
"Kemudian ada dukungan psikososial, kemudian ada monitoring kesehatan fisik, suhu tubuh, kemudian mental psikologis," ucap Kokom.
Petugas balai rehabilitasi nantinya akan menilai setiap PMKS.
Penilaian itulah yang akan jadi pertimbangan petugas untuk memulangkan atau memindahkan PMKS ke tempat lain.
"Tergantung asesmen dari pekerja sosial. Kami tidak bisa memaksakan mereka harus di sini harus sekian hari, sekian bulan. Berdasarkan hasil asesmen dari pekerja sosial dan kebutuhan mereka apa," kata dia.
Kokom berujar, Kemensos menargetkan ada 1.100 PMKS yang dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis Pangudi Luhur sepanjang 2021.
Dia optimistis target itu akan tercapai.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/07/19244591/10-hari-jadi-mensos-risma-boyong-22-pmks-ke-balai-rehabilitasi-di-bekasi