Pasalnya, fasilitas kesehatan di Jakarta direpotkan dengan banyaknya warga dari luar Jakarta memenuhi rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta.
"Karena kalau daerah di sekitar Jakarta tidak mendapat dukungan yang lebih dari pemerintah pusat, itu akan berdampak pada ketersediaan fasilitas di Jakarta yang memang Covid-nya masih tinggi," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/1/2021) malam.
Dia berharap, kebijakan dari pemerintah pusat tidak hanya pada penetapan waktu penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan secara serentak.
Pemerintah pusat juga bisa memberikan fasilitas kepada daerah-daerah lain, khususnya daerah di sekitar Jakarta yang kasus penularan Covid-19 terbilang tinggi.
"Artinya koordinasi ini memang harus dipimpin oleh pemerintah pusat, seperti kebijakan (penerapan PSBB) 11-25 itu kan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat," kata Ariza.
Dia juga memaparkan, data tempat isolasi pasien Covid-19 di Jakarta per 17 Januari 2021 terisi 87 persen, dengan 24 persen di antaranya merupakan warga dari luar Jakarta.
Tempat tidur isolasi, dari 101 RS rujukan Covid-19 sebanyak 7.827 tempat tidur, dengan 6.816 tempat tidur sudah dinyatakan terisi. Tingkat keterpakaian tempat tidur ICU, dari 101 RS rujukan Covid-19 sudah terisi 82 persen. Dari 1.063 tempat tidur ICU, sudah terisi sebanyak 871 tempat tidur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/21512161/faskes-untuk-pasien-covid-19-penuh-dki-minta-pusat-bangun-rs-di-daerah