Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melaporkan, hingga Jumat (22/1/2021), atau hari ke sembilan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, tercatat sudah ada 2.263 nakes atau 23,74 persen yang sudah disuntik vaksin Sinovac asal China itu.
"Data sementara, sudah 2.263 yang disuntik dari 9.533 sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, dalam keterangannya, Senin (25/1/2021).
Retno menuturkan, jumlah vaksin yang sudah terdistribusi sebanyak 6.520 vial atau 71,18 persen dari 9.160 vaksin yang dimiliki Kota Bogor.
Vaksin-vaksin itu telah disebar ke 25 puskesmas, empat puskesmas pembantu (pustu), 21 rumah sakit, dan empat klinik.
Sementara itu, sambung Retno, untuk lokasi pemberian vaksinasi dilakukan di 54 fasilitas kesehatan (faskes) yang tersebar di Kota Bogor.
"Pemberian vaksin tahap pertama ini khusus untuk para tenaga kesehatan," tuturnya.
Retno mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dihadapi para nakes dalam melakukan proses registrasi ulang vaksinasi.
Ia menyebut, mereka sulit untuk mendaftar ulang melalui website Pedulilindungi.id milik pemerintah serta menerima pesan singkat (SMS blast).
“Setelah saya konsultasikan ke pusat, Kemenkes juga menerima keluhan hampir sama di berbagai daerah,” papar dia.
Pemerintah pusat pun berjanji akan memperbaiki sistem itu dalam beberapa hari. Sebab, pemerintah daerah tidak bisa melakukan vaksin tanpa sistem manual, lantaran laporan vaksinasi harus terekam secara sistem.
“Maunya kita manual saja, tapi tidak bisa, karena harus tersistem. Bila tidak tersistem maka vaksin kiriman tahap dua tidak akan diberikan sesuai kebutuhan,” beber dia.
Sebelumnya, kick-off vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor dimulai Kamis (14/1/2021). Vaksinasi perdana itu dilakukan di Puskesmas di Tanah Sareal dan diawali oleh 10 pejabat publik dan tokoh agama sebagai penerima pertama vaksin Sinovac asal China itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/25/15052721/2263-tenaga-kesehatan-di-bogor-sudah-disuntik-vaksin-tahap-pertama