Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, kebijakan itu dibuat untuk mengurangi mobilitas warga di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bima melihat, saat ini warga mulai acuh dengan perilaku protokol kesehatan. Sebab itu, kata Bima, diperlukan kebijakan yang lebih ketat lagi untuk menekan mobilitas warga.
Dengan ditutupnya Jalan Suryakencana yang menjadi pusat kuliner di Kota Bogor itu diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Penutupan Jalan Suryakencana jam 8 malam sampai jam 12 malam," kata Bima, Jumat (5/2/2021).
Namun, lanjut Bima, warga yang tinggal di sana tetap diperkenankan melintas. Termasuk, kegiatan loading barang Pasar Bogor yang ada di kawasan tersebut.
"Selain itu masyarakat umum tidak bisa mengunakan Jalan Suryakencana," sebutnya.
Selain melakukan penutupan Jalan Suryakencana, Pemkot Bogor juga menutup akses jalur pedestrian sistem satu arah (SSA) yang menghubungkan antara Istana Kepresidenan Bogor dengan Kebun Raya Bogor.
Penutupan jalur SSA dilakukan setiap akhir pekan, mulai hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Masih kata Bima, penyekatan juga akan dilakukan di beberapa ruas jalan yang bersifat situasional. Penyekatan dilakukan berdasarkan analisa padatnya mobilitas orang dan kendaraan.
"Intinya kami ingin mempersempit pergerakan warga agar laju penyebaran Covid-19 bisa ditekan," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/05/17483751/batasi-mobilitas-warga-pemkot-bogor-tutup-jalan-suryakencana-mulai-pukul