Salin Artikel

Pemkot Bogor Kumpulkan Data Terkait Pengaruh Ganjil Genap terhadap Kasus Covid-19

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih melakukan evaluasi terhadap kebijakan sistem ganjil genap yang diterapkan pada akhir pekan kemarin.

Bima mengatakan, pemerintah daerah terus mengumpulkan data-data terkait pengaruh sistem ganjil genap terhadap penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bogor.

Bima menyebut, setidaknya butuh waktu satu sampai dua minggu ke depan untuk bisa melihat apakah pengaruh ganjil genap memiliki dampak bagi tren kasus Covid-19.

Karena itu, Bima berpendapat terlalu cepat jika menilai korelasi antara penerapan ganjil genap tersebut dengan angka kasus Covid-19 di wilayahnya.

"Kita masih harus lihat minggu depan. Minggu depan nanti kita pelajari tren kasusnya, klaster-klasternya, apakah kemudian ada hubungannya dengan usaha kami menekan mobilitas di akhir pekan," ucap Bima, Senin (8/2/2021).

"Tentunya ini akan dikaitkan dengan angka-angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, yang baru bisa terlihat paling cepat seminggu atau dua minggu ke depan,” sambungnya.

Kendati demikian, Bima mengeklaim Pemkot Bogor berhasil mengurangi jumlah mobilitas kendaraan yang masuk selama penerapan sistem ganjil genap pada hari Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021).

Berdasarkan data volume kendaraan yang masuk Gerbang Exit Tol Jagorawi pintu Baranangsiang pada Sabtu (6/2/2021) sebanyak 21.360 kendaraan. Sementara, pada Sabtu (30/1/2021) lalu, ada 29.442 kendaraan yang masuk.

Kemudian, Minggu (31/1/2021) ada 2.931 kendaraan dan Minggu (7/2/2021) ada 1.567 kendaraan atau turun 47 persen.

"Tujuan dari ganjil genap ini untuk mengurangi mobilitas warga dan ternyata bisa dilakukan. Ini terlihat dari dua hari (Sabtu-Minggu) Kota Bogor jauh lebih lengang 40 sampai 50 persen," bebernya.

Ia melanjutkan, Pemkot Bogor akan lebih memaksimalkan lagi penerapan ganjil genap pada pekan depan yang bertepatan dengan long weekend.

Setelah itu, sambung Bima, Pemkot akan melihat data-data apakah ganjil genap menunjukkan korelasi penurunan angka kasus Covid-19.

"Ya, sangat mungkin kita lanjut ke depan. Semua tergantung pada data. Dan kami akan undang ahli epidemiolog untuk memberikan sarannya mengingat angka Covid-19 masih tinggi. Tapi kan efek dua hari ganjil genap kemarin baru akan terlihat satu minggu ke depan," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/08/18242971/pemkot-bogor-kumpulkan-data-terkait-pengaruh-ganjil-genap-terhadap-kasus

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke