Salin Artikel

Hanyut di Kali Krukut, Bocah 9 Tahun Ditemukan Mengambang di Perairan Kepulauan Seribu

JAKARTA, KOMPAS.com - Bocah bernama Arka Andika Pratama (9) yang hanyut di Kali Krukut, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan minggu lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono mengatakan, penemuan jenazah Arka berawal dari laporan penemuan sesosok mayat yang mengambang dekat Pulau Kelapa di perairan timur laut Pulau Untung Jawa pada Rabu (10/2/2021).

Nelayan menemukan mayat yang belakangan diketahui merupakan Arka.

“Pada pukul 08.00 WIB saat KM Hilmi (kapal nelayan jaring/mayang) sedang dalam perjalanan dr Muara Angke ke Pulau Kelapa. Anak buah kapal melihat ada sesosok mayat di perairan tidak jauh dari kapal mereka,” kata Tomy dalam keterangan tertulis, Senin (15/2/2021) malam.

Jenazah itu telah terkonfirmasi adalah Arka. Dengan demikian, dalam waktu sekitar dua hari, jenazah Arka telah hanyut dari Kali Krukut di Cipete Utara hingga ke perairan Kepulauan Seribu.

Azka ditemukan oleh anak buah kapal KM Hilmi. Anak buah kapal kemudian memberitahukan penemuan mayat kepada kapten kapal.

Kemudian jenazah Arka dinaikan ke perahu dan dibawa ke Pukau Untung Jawa. Kapten kapal kemudian melaporkan penemuan mayat kepada petugas yang sedang berpatroli.

Jenazah Arka ditemukan tak memakai baju dengan ciri-ciri fisik berupa kulit sawo matang, rambut hitam lurus, dan memiliki fisik lengkap.

Berdasarkan laporan penemuan jenazah di perairan Kepulauan Seribu, anggota kepolisian mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Tony mengatakan, pihak keluarga Arka sudah mengetahui terkait penemuan jenazah.

“Dari hasil pemeriksaan ditemukan kesamaan ciri-ciri antara jenazah dengan korban. Hasilnya, alhamdulillah jenazah yang ditemukan sudah dipastikan adalah korban Arka Andika,” ujar Tomy.

Kronologi hanyutnya Arka

Kapolsek Metro Kebayoran Baru, AKBP Suprianto mengatakan Arka terbawa arus Kali Krukut pada Senin (8/2/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.

Hanyutnya Arka berawal saat korban bersama teman-temannya mencari cacing rambut di pinggir Kali Krukut.

Arka kemudian sempat pamit kepada teman-temannya untuk buang air besar (BAB).

"Saat itu korban terpeleset dan teman-teman korban yang melihat mencoba membantu, namun tidak berhasil," ujar Suprianto.

Pencarian Arka kemudian dimulai. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan menurunkan tim pencarian.

Pencarian juga dibantu oleh Tim Reaksi Cepat BPBD DKI Jakarta, Satpol PP, SAR Jakarta, PPSU, staf kelurahan, Tagana, Polsek Kebayoran Baru, dan Babinsa.

Tim pencarian menyusuri Kali Krukut sebanyak tiga kali sejauh 500 meter ke arah Kemang Village. Dwi menyebutkan, tim pencarian menemukan sejumlah hambatan.

"Hambatan yang dialami arus sungai yang cukup deras, kemudian banyaknya pohon yang tumbang menutupi laju air," ujar Dwi.

Dalam pencarian hari pertama, perahu tim pencarian dan penyelamatan (SAR) juga sempat terbalik. Dwi mengatakan, perahu terbalik setelah melewati bekas pohon tumbang.

"Begitu sudah ngelewatin pohon yang tumbang tiba-tiba mesin bermasalah dan akhirnya mesin mati," kata Dwi.

Dwi mengatakan, perahu terbawa arus lalu tersangkut di bawah pohon yang tumbang. Kemudian, perahu terbalik karena kuatnya arus.

Pencarian Arka sempat dihentikan pada hari keempat pencarian yaitu pada Kamis (11/2/2021) atau satu hari setelah penemuan mayat di Kepulauan Seribu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/16/05512691/hanyut-di-kali-krukut-bocah-9-tahun-ditemukan-mengambang-di-perairan

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke