Namun, ia berharap penangkapan sindikat mafia tanah bisa menguak dalang di balik kasus mafia tanah.
“Namanya siapa? Wanita? Saya perlu tahu siapa yang ditangkap,” ujar Dino dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Dino mengaku belum diberi tahu secara khusus oleh pihak Polda Metro Jaya terkait penangkapan sindikat mafia tanah yang menipu ibunya.
Ia pun berharap penangkapan sindikat mafia tanah itu bisa mengungkap kasus yang dialami keluarganya.
“Saya harap tentu semakin terkuak siapa yang nyuruh dia. Kan ini seperti piramid. Siapa di atasnya, harus diungkap terus. Yang saya enggak mau ini, di bawah kena, tapi enggak pernah diungkap siapa di atasnya,” tambah Dino.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyatakan telah menangkap sindikat mafia tanah yang diduga mencuri sertifikat ibu Dino Patti Djalal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, ada tiga laporan terkait dugaan penipuan sertifikat tanah dan bangunan yang dilaporkan oleh keluarga Dino.
Laporan pertama teregister pada April 2020 untuk rumah yang ada di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Hasil penyelidikan laporan tersebut, polisi menangkap lima tersangka yang saat ini belum disebutkan identitasnya.
"(Laporan) kasus ini sudah, tersangka sudah kami amankan. Terakhir (Selasa) subuh, ada tersangka yang kami amankan dan ini sudah berjalan. Total semuanya ada lima tersangka," ujar Yusri kepada wartawan, Selasa.
Adapun untuk laporan kedua yang dilakukan keluarga Dino untuk dugaan penipuan rumah di Kemang, Jakarta Selatan, pada November 2020.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dari laporan itu guna menangkap para tersangkanya.
"Untuk laporan pertama saya sudah jelaskan sudah terang benderang. Pelakunya telah kami amankan semua. Mudah-mudahan yang keduanya sama," ucap Yusri.
Saat ini polisi masih melakukan klarifikasi terhadap sejumlah orang yang dilaporkan terkait dugaan penipuan sertifikat untuk rumah ketiga.
Dugaan sindikat mafia tanah anak muda
Dino berujar, mafia tanah yang mencuri sertifikat rumah ibunya berasal dari masyarakat sipil dan berusia muda.
Dino juga menyebutkan, ada orang yang membiayai sindikat mafia tanah dalam kasus pencurian sertifikat tanah milik ibunya.
“Ini (sindikatnya) sipil, anak-anak muda, sebagian pengusaha, ada fundernya,” kata Dino.
Dino tidak mengetahui pelindung mafia tanah dalam kasus yang dialami keluarganya.
Ia pun terkejut saat mengetahui sindikat mafia tanah itu adalah anak muda dan berlatar belakang pengusaha.
“Tapi yang saya surprise adalah umumnya anak muda lho dalam kasus saya. Bukan orang tua, tapi anak-anak muda dan pengusaha. Ada yang pernah kerja di bank. Umurnya 20-30 tahunan,” tambahnya.
Awal mula kasus
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengaku sudah menerima tiga laporan terkait pemalsuan sertifikat rumah orangtua Dino Patti Djalal.
Kombes Yusri Yunus mengatakan, tiga laporan yang diterima mengenai kasus yang sama di lokasi yang berbeda yaitu Kemang, Pondoh Indah, dan Cilacap.
Dino Patti Djalal pada Selasa (9/2/2021) sempat mengunggah sebuah twit mengenai kasus dugaan pencurian sertifikat rumah milik ibunya.
Dia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mengusut tuntas kasus mafia tanah tersebut.
Dalam twitnya, Dino menjelaskan bahwa orangtuanya menjadi korban mafia tanah setelah sertifikat rumah berubah nama kepemilikan.
Komplotan tersebut dinilai sudah merencanakan aksi pencurian sertifikat rumah tersebut secara rapi dan baik.
"Modus komplotan: mengincar target, membuat KTP palsu, berkolusi dgn broker hitam+notaris bodong, dan pasang figur2 'mirip foto di KTP' yg dibayar utk berperan sbg pemilik KTP palsu. Komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibu sy yg sudah tua," tulis Dino.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/16/20095491/sindikat-mafia-tanah-yang-tipu-ibunya-ditangkap-dino-patti-djalal