Salin Artikel

Anies Kerap Gunakan Kata Genangan, Apa Beda Banjir dan Genangan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021) dini hari telah menyebabkan banjir dan genangan di sejumlah wilayah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, genangan akibat hujan deras di beberapa RT sudah surut pada Minggu (21/2/2021) karena antisipasi yang dilakukan jajaran Pemprov DKI. Untuk diketahui, ada 200 RT di Jakarta yang terdampak banjir.

“Alhamdulillah antisipasi itu sudah dilakukan dari kemarin. Atas izin Allah, satu hari kering. Kenapa? Karena jajaran dalam posisi siaga. Sudah dari awal ditentukan RT-RT, RW-RW yang berisiko, begitu terjadi genangan maka langsung pompa dikerahkan, tenaga dikerahkan, pengawasan,” kata Anies saat meninjau kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/2/2021) sore.

Dalam beberapa kesempatan, Anies memilih menggunakan kata "genangan" dibanding "banjir".

Seperti saat menjelaskan kondisi terkini di Jakarta pasca banjir, Anies memilih menggunakan kata "genangan". Dia menyebut masih ada ada wilayah di Ibu Kota yang tergenang.

“Apakah 100 persen? Belum. Di kawasan Jakbar sekitar Kali Angke, di sana air kiriman dari hulu masih jalan. Itu yang masih mebuat terjadi genangan, tetapi insya Allah kita siap, dan saya imbau ke seluruh masyarakat untuk juga waspada seperti imbauan dari BMKG,” ujar Anies.

Lantas, apa perbedaan banjir dan genangan?

Versi KBBI

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, banjir artinya berair banyak dan deras, kadang-kadang disebabkan luapan kali. Banjir juga berarti peristiwa tenggelamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat.

Sedangkan, genangan berasal dari kata genang yang artinya terhenti mengalir.

Versi Lapan

Dalam website resminya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan perbedaan banjir dan genangan.


Lapan menjelaskan, skala waktu banjir lebih lama dibanding genangan. Banjir umumnya terjadi dalam waktu lama yakni lebih dari 24 jam. Sementara itu, genangan hanya terjadi dalam waktu relatif singkat, kurang dari 24 jam.

Apabila dilihat dari skala ruangnya, ketinggian air saat terjadi banjir adalah lebih dari 40 sentimeter dan mencakup area yang luas yakni radius lebih dari 100 meter.

Sedangkan ketinggian air ketika terjadi genangan biasanya kurang dari 40 sentimeter dengan radius area yang terkonsentrasi kurang dari 100 meter.

Banjir, menurut Lapan, disebabkan oleh faktor alam dan manusia dengan kombinasi yang kompleks, misalnya intensitan hujan yang tinggi dan kebiasaan warga membuang sampah ke sungai.

Dalam beberapa kasus, banjir bisa berdampak pada kerugian materi dan jatuhnya korban jiwa.

Sementara itu, genangan disebabkan faktor kebiasaan manusia atau saluran drainase yang tidak dapat berfungsi secara optimal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/14151871/anies-kerap-gunakan-kata-genangan-apa-beda-banjir-dan-genangan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke