Kayu dolken dipasang sebagai antisipasi tanah longsor di tengah ancaman cuaca ekstrem.
“Lokasi ini kami bongkar dulu, kami pasang kayu dolken. Penampang panjang sekitar 50 meter, akan dipasang kayu dolken sekitar 40 meter,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Junjung, saat ditemui di lokasi, Senin (22/2/2021).
Ia mengatakan, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan juga berencana membuat turap.
Namun, rencana tersebut akan dikoordinasikan dengan pemilik rumah yang temboknya roboh terlebih dahulu.
“Yang punya rumah juga belum bisa dihubungi,” ujar Junjung.
Saat ini, pihaknya berfokus untuk mengangkat puing-puing reruntuhan tembok dari saluran air.
Pengangkatan puing-puing ditangani oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Mampang Prapatan, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, dan relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Untuk sementara kami secara manual dulu ya. Lihat kondisi begini. Kalau manual memang agak lama, apalagi puing tembok ini sudah hambat PHB (saluran penghubung),” tambah Junjung.
Sebelumnya diberitakan, sebuah tembok milik rumah warga Kavling Melati roboh dan menimpa sejumlah rumah warga RT 010 RW 003 di Gang Melati, Jalan Kemang Timur XI, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Tembok runtuh pada Sabtu (21/2/2021) pukul 00.10 WIB.
Puing-puing reruntuhan tembok rumah menyumbat saluran air di permukiman warga RT 010 RW 003 di Gang Melati.
Tersumbatnya saluran air sempat menyebabkan banjir di RT 010 RW 003 mencapai dua meter.
Adapun hujan deras turun sebelum tembok roboh.
Ada empat rumah yang rusak akibat tertimpa tembok roboh.
Tembok roboh diduga karena hujan deras dan tembok yang berusia tua.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/19463431/antisipasi-longsor-di-lokasi-tembok-roboh-kemang-timur-xi-sudin-sda-akan