Salin Artikel

"30 Tahun Jadi Guru, Tahun Ini Sangat Berat bagi Guru, Siswa, dan Orangtua..."

Begitulah petikan wawancara Kompas.com bersama seorang guru SMPN 4 Tangerang Selatan, Siti Noorzanah. Siti mengaku, pandemi Covid-19 merupakan masa paling sulit yang dialaminya selama 30 tahun menjadi guru.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah memang dihentikan selama pandemi Covid-19. Pandemi telah menuntut guru dan siswa untuk beralih memanfaatkan layanan daring dalam kegiatan belajar mengajar.

Tak ada interaksi tatap muka di ruang kelas seperti biasanya karena semua interaksi dilakukan secara daring.

Siti yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris itu bercerita, selama setahun terakhir, dia hanya bisa berinteraksi dengan siswa dan menyampaikan materi secara daring.

Kegiatan belajar mengajar secara daring pun lebih susah dibanding belajar tatap muka. Semuanya tentu tidak bisa berjalan mulus karena sejumlah kendala harus dihadapi para guru dan siswa, salah satunya masalah akses internet.

"Kami selalu antisipasi untuk yang bermasalah dengan kuota. Misalnya enggak punya paket atau internetnya enggak bisa, jadi tugas-tugasnya tetap dikirim ke sekolah," kata Siti, Rabu (3/3/2021).

Bagi siswa yang memiliki masalah akses internet, mereka bisa mengumpulkan tugas melalui jasa pengiriman ke sekolah atau dikirimkan oleh wali murid.

Para siswa tetap tidak diperkenankan mendatangi sekolah dan bertemu para guru. Tujuannya adalah mencegah penyebaran Covid-19 di perjalanan menuju sekolah maupun di area sekolah ketika mengantarkan tugas.

"Tidak muridnya ya yang ngirim, orangtuanya, atau lewat ojek daring ya," kata Siti.


Oleh karena itu, Siti berharap vaksinasi Covid-19 mampu mengendalikan Covid-19 sehingga dia bisa kembali bertemu secara tatap muka dengan siswa-siswanya.

"Saya habis divaksin bersama teman-teman semua. Ya kami berharap selesai vaksin ini segera bisa tatap muka. Kita guru-guru sudah kangen sama muridnya," tutur Siti.

"Tahun ini saya pensiun. Jadi saya tuh sedih banget. Aduh, tahun terakhir saya enggak bisa ketemu murid-murid," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi terhadap tenaga pendidik atau guru selesai pada Juni 2021.

Jika target tersebut tercapai, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat dimulai kembali pada bulan Juli atau awal semester kedua tahun ajaran 2020/2021.

Jokowi menyampaikan hal itu ketika meninjau vaksinasi Covid-19 terhadap guru di SMAN 70 Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021).

"Targetnya pada bulan Juni nanti 5 juta guru dan tenaga pendidik dan kependidikan semuanya insya Allah sudah bisa kita selesaikan, sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali," kata Jokowi di lokasi.

Jokowi mengatakan, vaksinasi terhadap para guru di DKI Jakarta akan diikuti dengan penyuntikan vaksin pada guru-guru di provinsi lain.

Ia menyebutkan, pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk para guru untuk menjamin berjalannya kegiatan belajar mengajar selama pandemi.

"Tenaga pendidik dan kependidikan, guru, ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," ujarnya.

(Penulis : Tria Sutrisna/Editor : Sandro Gatra)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/04/06191211/30-tahun-jadi-guru-tahun-ini-sangat-berat-bagi-guru-siswa-dan-orangtua

Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke