Salin Artikel

Kronologi Penemuan Mayat di Jalan Pesanggrahan, Sebelum Meninggal Sempat Menyeberang Jalan

Peristiwa tersebut mengejutkan pengendara dan warga sekitar.

Ketua Petugas Pengawalan Ambulans dan Pemadam Kebakaran Indonesia, Syauqi mengatakan, dia melihat jenazah tersebut sekitar pukul 09.30 WIB.

Jenazah itu sudah dalam kondisi ditutupi kertas.

“Tadi sudah ada petugas Polsek Pesanggrahan yang menangani,” kata Syauqi dari lokasi kejadian, Kamis (4/2/2021).

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggrahan, AKP Fajrul Choir menyebutkan, penemuan mayat laki-laki itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.

Warga kemudian melapor sekitar pukul 06.30 WIB.

"Mayat tersebut bernama Sugeng warga Cipulier dengan umur sekitar 48 tahun," ujat Fajrul saat dikonfirmasi.

Fajrul mengatakan, Sugeng diketahui menyeberang jalan. Sugeng terlihat gontai lantaran pusing.

"Sugeng kemudian jatuh dan meninggal. Kemungkinan meninggal karena sakit. Jadi saya tegaskan Sugeng bukan korban kecelakaan seperti berita yang beredar," tambahnya.

Warga kemudian tak berani untuk mendekat ke arah Sugeng. Fajrul menyebutkan, warga takut karena mengira Sugeng meninggal dunia karena Covid-19.

Polsek Pesanggarahan menghubungi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat untuk melakukan pemeriksaan dugaan Covid-19.

Anggota Polsek Pesanggarahan dan tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan menuju ke lokasi.

“Gugus tugas Covid-19 datang ke TKP untuk memeriksa dan menyatakan negatif Covid-19. Kami dan pihak identifikasi Polres Metro Jakarta Selatan lakukan pengecekan dan tidak temukan tanda-tanda kekerasan,” ujar Fajrul.

Pihak kepolisian kemudian langsung menghubungi pihak keluarga korban. Keluarga kemudian menyatakan akan langsung menguburkan Sugeng.

“Jadi keluarga korban membuat surat pernyataan untuk tidak diotopsi. Korban langsung dimakamkan oleh pihak keluarga,” ujar Fajrul.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/04/15543271/kronologi-penemuan-mayat-di-jalan-pesanggrahan-sebelum-meninggal-sempat

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke