Salin Artikel

Kala Bola Panas Penjualan Saham Perusahaan Bir Kembali ke Tangan Anies

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemprov DKI Jakarta melepas kepemilikan saham perusahaan bir PT Delta Djakarta bermula sejak terpilihnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kala itu berpasangan dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.

Anies mengatakan dengan tegas bahwa dia akan melepas kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta karena merupakan janji dalam masa kampanye.

"Sudah dari kampanye kita bilang mau lepas," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (1/11/2017) lalu.

Pernyataan Anies diperkuat oleh Sandiaga Uno yang mengatakan aneh rasanya jika Pemprov DKI memiliki saham yang tidak berkepentingan langsung dengan kebutuhan warga Jakarta.

"Tidak esensial sebuah pemerintahan provinsi memilik saham di perusahaan yang tidak memiliki kepentingan terhadap hajat hidup orang banyak," kata Sandi (23/4/2017).

Kini hampir empat tahun, janji tersebut masih belum terwujud. Apa yang membuat janji penjualan kepemilikan saham PT Delta menjadi sangat alot?

Berikut dinamika penjualan saham selama empat tahun terakhir hingga akhirnya Anies diminta menggunakan hak diskresi untuk menjual saham PT Delta.

Tak kunjung dibahas oleh DPRD

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, janji tersebut sulit terealisasi karena tak kunjung mendapat respons dari DPRD DKI Jakarta.

Diketahui penjualan saham yang merupakan aset Pemprov DKI Jakarta harus dengan persetujuan DPRD DKI Jakarta.

"Prosesnya tidak seperti menjual barang sendiri, ada prosesnya, ada tahapannya, di antaranya harus mendapat persetujuan teman-teman di DPRD DKI Jakarta," kata Riza, Senin (3/1/2021).

Dia mengatakan Pemprov DKI akan terus mendesak DPRD DKI Jakarta untuk memberikan persetujuan penjualan saham PT Delta.

Karena hal tersebut sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Anies-Sandi dan juga merupakan janji kampanye mereka.

Riza juga memastikan seluruh jajaran eksekutif di Pemprov DKI setuju dengan rencana penjualan saham tersebut.

Kirim surat empat kali

Untuk mewujudkan penjualan kepemilikan saham milik Pemprov DKI di PT Delta Djakarta, Pemprov DKI sudah mengirimkan surat permohonan persetujuan ke DPRD DKI Jakarta sebanyak empat kali.

Surat tersebut dikirim di tahun 2018, 2019 sebanyak 2 kali, dan surat terakhir pada 4 Maret 2021.

Plt Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) juga menjelaskan alasan Pemprov DKI ngotot menjual saham PT Delta selain alasan janji kampanye dari Gubernur Anies.

Dia menilai kepemilikan saham Pemprov DKI di PT Delta tidak memiliki berkaitan langsung pada pelayanan dasar masyarakat.

Selain itu, saham Pt Delta juga dinilai tidak memiliki kemanfaatan secara umum untuk masyarakat Jakata.

"Produk PT Delta Jakarta adalah minuman beralkohol dengan berapa jenis produk, ada kanker bir, bir bintang, ada 10 item produk yang dihasilakan oleh Delta Jakarta. Semua produk ini saya kira berdasarkan RPJMD tidak termasuk terhadap memberikan kemanfaatan umum," ucap Riyadi.

Alasan tidak berhenti sampai di situ, Riyadi mengatakan jika kepemilikan saham dijual bisa digunakan untuk membangun 40 gedung sekolah dengan investasi Rp 20 miliar untuk satu sekolah.

Saat ini, kata Riyadi, harga saham keseluruhan milik Pemprov DKI di PT Delta mencapai Rp 800 miliar.

"Kalau dana Rp 800 miliar kita gunakan hari ini untuk membangun sekolah misalkan, 1 sekolah misalkan 20 miliar, maka kita bisa membangun 40 unit sekolah," kata Riyadi.

Riyadi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu menunggu untuk mendapat dana tambahan Rp 800 miliar di tengah pandemi apabila penjualan saham tersebut disetujui DPRD DKI Jakarta.

Riyadi juga mengatakan, dana sebesar itu bisa juga digunakan untuk membangun lima rumah sakit yang cukup besar untuk penanganan Covid-19.

"Kemudian kalau kita gunakan Rp 800 miliar untuk membangun air bersih, untuk menyambung 1 sambungan air bersih nilainya Rp 10 juta, maka dapat dibangun 80.000 sambungan air bersih," kata Riyadi.

Ketua DPRD lepas tangan, tantang Anies gunakan diskresi

Meski mendapat banyak penjelasan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi masih ngotot tak ingin menjual saham PT Delta.

Alasannya ada potensi kerugian negara jika saham PT Delta dijual oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Gue ini muda keluar masuk penjara, enggak mau masuk penjara lagi," kata Prasetio, Selasa (16/3/2021).

Prasetio mengatakan tidak ingin terlibat apabila Pemprov DKI ngotot menjual saham PT Delta Djakarta dan meminta Anies menggunakan hak diskresi.

"Silakan saja putusin (jual saham), Gubernur (Anies) punya diskresi kok," tutur dia.

Dia berulang kali mengatakan tidak ingin terlibat dalam penjualan saham PT Delta tersebut.

Bahkan secara tegas tidak akan menandatangani permohonan persetujuan dari DPRD untuk kebijakan penjualan saham tersebut.

"Silakan saja lakuukan, tapi saya enggak ikut-ikut," kata Prasetio.

Sejarah PT Delta Djakarta

Perusahaan yang kini diributkan di kalangan eksekutif dan legislatif Pemprov DKI memiliki sejarah panjang bahkan sebelum masa kemerdekaan Indonesia.

PT Delta didirikan di tahun 1931 oleh kelompok pengusaha Jerman bernama Archipel Brouweji NV dan mulai beroperasi 1932.

Archipel Brouweji NV merupakan produsen bir pertama di Indonesia yang membawa brand Anker Bir.

Berjalan 10 tahun, Anker Bir diambil alih oleh perusahan swasta Belanda yang kala itu masih menjadi penguasa di nusantara.

Setelah Indonesia merdeka, perusahaan bir tersebut tak langsung menjadi milik pemerintah.

Baru di tahun 1957, perusahaan bir itu dinasionalisasikan oleh Departemen Perindustrian Indonesia dan diberikan ke Perusahaan Negara (PN) Budjana Tirta.

Pada 1964, kepemilikan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan namanya digantikan menjadi Perusahaan Daerah (PD) Budjana Jaya.

Di bawah komando Pemprov DKI, PD Budjana Jaya diubah lagi namanya menjadi Pt Delta Djakarta, dan di tahun 1970 mendapat suntikan modal Rp 679 juta.

Pada 1983, PT Delta Djakarta kemudian didaftarkan menjadi perusahaan publik ke Bursa Efek Jakarta dan Surabaya yang saat ini sudah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.

Posisi saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta saat ini berada di angka 26,25 persen, 58,33 persen dipegang San Miguel Malaysia, 15,41 persen oleh publik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/17/09192941/kala-bola-panas-penjualan-saham-perusahaan-bir-kembali-ke-tangan-anies

Terkini Lainnya

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke