Salin Artikel

Rekaman Sejarah pada Filateli

Sejarah terekam dalam gambar-gambar cetakan prangko. Semisal prangko pertama di dunia yang memiliki julukan The Black Penny atau Si Penny Hitam. Si Penny Hitam dicetak dengan wajah Ratu Victoria yang merupakan ratu Britania Raya dan Irlandia. Ratu Victoria dicetak menghadap ke arah kiri.

Selain menjadi kebanggaan dari sebuah negara, prangko juga sebagai penanda kedaulatan negara itu.

Bagaimana dengan peran prangko dalam merekam jejak sejarah di Indonesia?

Begitu merdeka, Indonesia tidak langsung mencetak prangko. Baru tahun 1946, Indonesia menerbitkan prangko untuk menunjukan Republik Indonesia punya kedaulatannya sendiri.

Prangko itu dicetak di Yogyakarta pada 1 Desember 1946. Prangko itu bergambar benteng dan bendera Merah Putih, di bagian atas prangko ditulis "Indonesia Merdeka" dengan tulisan bagian bawah "17 Agustus 1945" dengan harga 20 sen.

Penanda peristiwa

Indonesia juga konsisten mengeluarkan prangko sebagai penanda peristiwa sejarah. Misalnya di tahun 1955 terbit prangko bergambar bola dunia dan peta wilayah Asia-Afrika.

Tahun 1955 ada peristiwa bersejarah konferensi Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat, tepatnya pada April 1955.

Prangko lainnya terkait dengan peristiwa Dekrit Presiden tahun 1959. Saat itu Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit lantaran kegagalan Badan Konstituante menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) baru pengganti UUD sementara 1950. Saat itu juga dikeluarkan prangko bertuliskan "Kembali ke UUD 1945".

Indonesia bahkan sempat mengeluarkan prangko lima tahunan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Serial itu dimulai tahun 1950, 1955, sempat dihentikan di tahun 1960 dan 1965, kemudian dilanjutkan di tahun 1970, 1975, 1980, 1985, sampai dengan 1990.

Arsip Kompas mencatat, tahun 1960 tidak diterbitkan prangko peringatan kemerdekaan karena prangko baru sudah dicetak di tahun 1959 untuk peringatan Dekrit Presiden.

Tahun 1965 tidak dicetak karena di tahun 6 Juli 1961 terbit prangko seri Dwiwindu Kemerdekaan RI.

Pengenalan wajah tokoh dan pahlawan bangsa

Selain menjadi penanda peristiwa sejarah, prangko seringkali dicetak dengan wajah-wajah tokoh dan pahlawan negara. Sama seperti Si Penny Hitam, Indonesia juga punya seri cetak pahlawan dan tokoh negara.

Soekarno misalnya, sebagai orang nomor satu di Indonesia, nampang di cetakan prangko berulang kali, mulai tahun 1946, 1948, 1951, 1963, 1965 dan terakhir 1966 sebelum kekuasaan berpindah tangan ke Suharto. Total ada enam cetakan prangko berwajah Soekarno.

Tak kalah dengan Soekarno, Soeharto mencetak wajahnya sendiri di prangko sebanyak 16 kali sepanjang memegang kekuasaan di Indonesia.

Selain Soekarno dan Soeharto, sosok pahlawan juga dicetak untuk mengenang jasa atas perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Perangko Seri Pahlawan Indonesia muncul pertama kali tanggal 17 Agustus 1961 dengan nilai nominal antara 20 sen dan Rp 15.

Dalam seri itu  ditampilkan 20 pahlawan, yaitu Sultan Hasanuddin, R.A. Kartini, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Teuku Tjik Di Tiro, Kapitan Pattimura, K.H. Achmad Dahlan, Surjopranoto, Abdul Muis, Sisingamangaraja, M.H. Thamrin, Jenderal Sudirman, Ki Hajar Dewantara, G.S.S.J. Ratulangi, Pangeran Diponegoro, Dr Setiabudi, Dr Soetomo, H. Agus Salim, dan H.O.S. Tjokroaminoto.

Seri Pahlawan terbit kembali tanggal 1 Maret 1969 dengan nilai nominal Rp 15. Seri ini terdiri dari Jenderal TNI Gatot Subroto, Dewi Sartika, Sutan Syahrir, Tjut Nya Dien, Tjut Meuthia, dan Dr F.L. Tobing.

R.A. Kartini muncul kembali dalam perangko dengan judul Peringatan 100 Tahun R.A. Kartini. Perangko ini diterbitkan tanggal 21 April 1979, dengan nilai nominal Rp 100.

Tanggal 5 Oktober 1993 terbit seri Bapak TNI dengan nilai nominal Rp 300. Seri ini terdiri dari gambar Jenderal Sudirman dan Jenderal Oerip Sumohardjo.

Landscape Nusantara

Karena memuat gambar, prangko seringkali digunakan pemerintah untuk mengenalkan landscape sebuah daerah tertentu yang biasanya difokuskan dengan sebuah tugu peringatan.

Di tahun 1962, terbit seri tugu Irian Barat, tepatnya pada 15 Februari 1962. Tiga bulan berselang, prangko dengan landscape Monumen Nasional terbit.

Tahun 1981 terbit prangko berjudul Monumen Soekarno-Hatta dengan nilai nominal Rp 200. Disusul dengan prangko berjudul Monumen Yogya tahun 1991.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/14265551/rekaman-sejarah-pada-filateli

Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke