Salin Artikel

Rekonstruksi di Kafe RM Cengkareng: Bripka Cornelius Pesan 2 Botol Miras, Cekcok, hingga Penembakan

Rekonstruksi digelar di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 13.50 WIB.

Bripka Cornelius dihadirkan langsung di TKP pada hari ini.

Pantauan Kompas.com, sebanyak 51 adegan diperankan dalam rekonstruksi tersebut.

Adegan pertama hingga kesepuluh, diperankan proses sejak awal Cornelius tiba hingga masuk ke kafe dan meminum minuman beralkohol.

"Adegan satu, pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2021 sekira pukul 02.00 WIB, tersangka Cornelius dan saksi Fegi sampai di Raja Mura Cafe, Jakarta Barat dengan menggunakan mobil milik tersangka Cornelius (Ertiga S 1444 HAN), dan memarkirkan kendaraan tersebut di pinggir jalan sebelah kiri dari depan Raja Mura Cafe," kata penyidik dalam rekonstruksi hari ini.

Tersangka diketahui memesan dua botol minuman keras bermerk Black Label.

Hal tersebut diperankan pada adegan keenam dan kedelapan rekonstruksi.

"Adegan delapan, pada saat satu botol Black Label sudah hampir habis, tersangka Cornelius kembali memesan satu botol Black Label kepada saudari Intan," kata penyidik.

Kemudian, pada adegan kesebelas disebutkan bahwa kafe sudah hampir tutup menjelang pukul 04.00 WIB.

Maka, pegawai kafe menagih pembayaran minuman yang dipesan tersangka, sejumlah Rp 3.335.000.

Pada adegan 12 hingga 25, diperankan proses penagihan pembayaran minuman Cornelius.

Dari rekonstruksi, diketahui bahwa tersangka sempat terlibat cekcok dengan pegawai kafe saat penagihan.

"Adegan 21, korban Sinurat berdebat dengan tersangka Cornelius di sisi luar meja kasir," jelas penyidik.

Kemudian pada adegan ke-27, diperankan proses Cornelius mengeluarkan senjata apinya.

"Adegan 27, tersangka Cornelius mengeluarkan senjata api jenis revolver dari tas pinggangnya," kata penyidik.

Proses penembakkan kepada empat orang korban diperankan pada adegan ke-29 hingga ke-36.

Sementara dari adegan ke-37 hingga ke-51 diperankan adegan keluarnya Cornelius dari kafe dan dibawanya ia ke Mapolsek Kalideres untuk diproses lebih lanjut.

Bripka Cornelius melakukan penembakkan kepada empat orang di Kafe Raja Mura, Cengkareng, pada 25 Februari 2021.

Dalam penembakan itu tiga orang tewas di tempat dan satu orang lain terluka.

Tiga korban tewas, yakni seorang anggota TNI bernama Sinurat, dan dua pegawai kafe bernama Feri Saut Simanjuntkan dan Doran S. Manik.

Sementara satu orang korban luka-luka bernama Hutapea.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/16095951/rekonstruksi-di-kafe-rm-cengkareng-bripka-cornelius-pesan-2-botol-miras

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke