Wakapolres Tangerang Selatan Kompol Stephanus Luckyto menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola gereja terkait pelaksanaan kegiatan keagamaan di tempat ibadah.
Hasilnya, diketahui bahwa terdapat 60 gereja yang menyatakan akan menggelar ibadah tatap muka di gereja secara terbatas dengan protokol kesehatan.
"Informasi yang coba kami gali dan kami serap, khususnya dari pengurus gereja, terdapat kurang lebih 60 gereja yang akan melaksanakan kegiatan peribadatan secara offline," ujar Luckyto dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/4/2021).
Menurut Luckyto, Polres Tangerang Selatan sudah menyiapkan sekitar 500 personel yang akan ditempatkan di gereja-gereja dan berpatroli ke titik-titik keramaian.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta bantuan personel, khususnya dari tim jihandak Brimob, untuk menyisir gereja sebelum pelaksanaan ibadah.
"Ini untuk meningkatkan keyakinan masyarakat bahwa proses peribadatan Paskah kami jamin aman dan kondusif," ungkap Luckyto.
Adapun peningkatan pengamanan gereja dilakukan setelah sebelumnya terjadi aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
"Jadi untuk pengamanan Paskah sendiri, sesuai petunjuk Bapak Kapolda Metro Jaya menyikapi situasi yang ada di Makassar," kata Luckyto.
Ledakan bom bunuh diri di depan gerbang Katedral Makassar terjadi pada Minggu (28/3/2021) pagi. Dua pelaku tewas.
Selain itu, puluhan orang luka-luka di wajah, leher, perut, tangan, kaki akibat serpihan. Korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Makassar.
Pelaku bom bunuh diri di Makassar merupakan pasangan suami istri.
Pelaku laki-laki adalah L, sedangkan pelaku perempuan adalah YSF. Keduanya merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/01/09304571/polisi-jaga-ketat-60-gereja-di-tangsel-yang-gelar-ibadah-saat-paskah-tim