JAKARTA, KOMPAS.com - SD Negeri Rawasari 05 Pagi menjadi salah satu sekolah yang siap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Jakarta Pusat.
Kepala Sekolah SDN Rawasari 05 Pagi Nursaena memastikan bahwa seluruh guru sudah disuntik vaksin Covid-19.
"Guru sudah divaksin tapi baru dosis pertama," kata Nursaena seperti dilansir Antara, Senin (5/4/2021).
Meski demikian, tak semua guru akan diterjunkan untuk mengajar tatap muka. Dari total 20 guru yang mengajar di SDN Rawasari 05, hanya 4 guru yang akan mengajar secara tatap muka.
Sebab, KBM tatap muka saat ini memang hanya diberlakukan untuk mata pelajaran dasar, yakni matematika, bahasa Indonesia dan IPA. Sedangkan mata pelajaran lainnya dilakukan secara jarak jauh.
Khusus untuk sekolah dasar, siswa-siswi yang mengikuti KBM tatap muka juga hanya untuk kelas 4,5 dan 6. Sementara siswa kelas 1,2 dan 3 masih harus belajar virtual karena dianggap lebih sulit dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Sekolah kami sesuai instruksi kepala dinas, ada empat guru yang akan mengajar untuk kelas 4, 5a, 5b dan kelas 6," kata Nursaena.
Nursaena menambahkan bahwa para tenaga pendidik juga telah mendapat pembinaan selama tiga bulan terakhir untuk persiapan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
Adapun KBM tatap muka di Jakarta akan dimulai pada Rabu (7/4/2021) mendatang.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat Uripasih mengatakan, hanya sekolah yang sudah memenuhi sejumlah syarat yang diizinkan menggelar KBM tatap muka.
Sejumlah persyaratan itu di antaranya adalah penyediaan fasilitas untuk mendukung protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta izin dari orangtua murid.
Kegiatan belajar di sekolah akan dilakukan seminggu sekali untuk setiap jenjangnya. Misalnya, kelas IV SD hanya akan sekolah pada hari Rabu, kelas V SD hari Kamis dan kelas VI SD hari Jumat.
Ada pun kegiatan belajar akan berlangsung selama dua jam dengan terbagi dua sesi, yakni pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00--12.00 WIB.
Setiap kelas juga hanya akan diisi oleh maksimal 16 siswa.
"Tidak pakai istirahat, jadi langsung pulang," kata Uripasih.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/05/16365161/tenaga-pengajar-sekolah-tatap-muka-di-sdn-05-rawasari-jakpus-disuntik