Salin Artikel

Ketika Benda Bertuliskan "FPI Munarman" Bikin Geger Warga Depok...

Keberadaan benda diduga berisi senjata ini langsung menyita perhatian warga di sekitar lokasi dan ramai dibicarakan.

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah hal yang sejauh ini diketahui mengenai temuan itu:

1. Munarman membantah

Eks juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, membantah keterkaitan dirinya dengan temuan benda mencurigakan itu.

"Goblok sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ketololan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin (5/4/2021).

"Sudahlah, berhenti memfitnah orang," imbuhnya.

Munarman tak menjawab ketika ditanya siapa pihak yang diduga berada di balik temuan benda mencurigakan tersebut.

Ia hanya menyinggung mengenai kasus pembunuhan 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

"Pertanggungjawabkan saja pembantaian 6 orang yang dibunuh di km 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," kata Munarman.

2. Diduga berisi magasin dan beberapa peluru

Sejumlah polisi bersiaga begitu benda itu ditemukan pada Minggu malam.

Bahkan, Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar dan Wakapolres Metro Depok AKBP Hari Setyo Budi turut datang ke sana. Tim Gegana didatangkan ke lokasi.

Hingga Senin malam, Imran masih belum buka suara mengenai benda tersebut. Sebelumnya ia menyampaikan, benda itu berupa kaleng yang dibungkus kertas.

"Masih diteliti Gegana. Saya enggak bisa memastikan itu," ujar Imran.

"Bisa membahayakan atau tidak itu (yang tahu) Gegana. Barangnya dibawa Gegana, nanti kita cek lagi TKP-nya," tutup dia.

Pantauan Tribun Jakarta di lokasi menyebutkan bahwa bungkus itu berisi kaleng dan magasin serta beberapa peluru.

3. Sempat dikira paket sepatu pesanan

Benda itu ditemukan hanya beberapa meter dari warung. Taryati (41), pemilik warung, mengaku sempat mengiranya sebagai paket pesanan sepatunya.

Kala itu, ia baru pulang belanja air mineral untuk stok warungnya.

"Aku bawa ke sini (warung), aku buka pintu ini, ada barang itu. Posisi di bawah saat aku buka (pintu)," kata Taryati kepada wartawan, Senin.

"Aku kira paketan sepatu datang. Aku ada pesan sepatu, cuma kan baru kemarin Sabtu. Masak paketan sepatu saya sudah datang, masak tapi engga bayar ya, belum bayar sudah ditinggal?" katanya heran.

Taryati sontak memungut bungkus itu, sebelum meletakkannya kembali karena berat. Menurut dia, bobot benda itu lebih dari 1 kilogram.

Suaminya datang untuk ikut memeriksa bungkus itu dengan mengocok-kocoknya. Namun, tak ada bunyi barang memantul di dalam bungkusan tersebut.

Taryati langsung meminta agar benda itu dijauhi.

"Sudah, taruh saja di situ nanti lapor Pak RT. Bukan barang saya, takutnya paketan enggak bener atau barang bahaya nanti kita yang kena," ujarnya.

Setelahnya, Ketua RT setempat datang dan memindahkan bungkus itu beberapa meter dari warung Taryati dan sempat mencungkil bungkus itu menggunakan sapu.

Tak lama, polisi datang.

Di sisi lain, Taryati mengaku tak pernah melihat ada pembeli atau orang-orang mencurigakan hilir-mudik di sekitar warungnya.

"Ya namanya warung, ya, yang datang banyak. Cuma yang mencurigakan ya tidak tahu," sebutnya.

"Semua yang beli kayaknya kebanyakan orang-orang proyek, terus kalau orang lewat suka beli ya enggak kenal, aku ya enggak tahu. Tapi enggak mencurigakan begitu," pungkas Taryati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/06/06331581/ketika-benda-bertuliskan-fpi-munarman-bikin-geger-warga-depok

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke