Salin Artikel

"Kosmetik" demi Cantiknya Jakarta: dari Bambu Getih Getah, Bronjong, hingga Tugu Sepeda Bernilai Ratusan Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertekad membuat Jakarta menjadi kota kanvas seni dan budaya dengan mengaplikasi beragam 'kosmetik'.

Hal itu Anies sampaikan saat meresmikan seni mural karya seniman Kolombia di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).

”Kita bersyukur ada suasana baru yang berbeda di TIM. Saya ingin momentum ini diresmikan menjadi momentum kesempatan untuk meneruskan niat kita menghadirkan kota sebagai ruang ekspresi seni dan budaya,” kata Anies.

Mural tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dengan Kedutaan Besar Kolombia.

Saat itu, Anies juga menyatakan keinginannya agar karya seni juga ditampilkan di daerah lain di Ibu Kota.

”Berkali-kali saya garis bawahi, Jakarta harus dipandang sebagai kanvas. Pastikan bahwa di kota ini, seni tidak disimpan di ruang tertutup, tetapi seni diberikan ruang berekspresi di tempat-tempat terbuka sehingga bisa dinikmati bersama,” lanjutnya.

Anies dan jajarannya pun mengaplikasikan sejumlah karya di Jakarta dengan tujuan Ibu Kota bisa terlihat cantik.

Meski demikian, tak sedikit dari keputusannya memperindah Jakata yang menuai kritik.

Bahkan, ada beberapa usaha memperindah Jakarta berusia seumur jagung meski telah menguncurkan dana hingga ratusan juta rupiah per proyeknya.

Berikut Kompas.com rangkumkan.

Pohon plastik di trotoar

Jagad media sosial heboh membahas adanya lampu hias berwujud pohon plastik di trotoar Jalan Medan Merdeka Barat pada akhir Mei 2018.

Warganet protes dan mengkritik pohon plastik itu yang dinilai memakan tempat di trotoar dan tidak menarik dipandang.

Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi menjelaskan, pohon-pohon itu sesungguhnya stok lama pengadaan tahun 2017.

Pohon-pohon itu biasanya dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat menjelang hari besar seperti Hari Ulang Tahun Jakarta.

"Ini dari anggaran tahun lalu stock kami, setelah event kami copot," ujar Iswandi, Kamis (31/5/2018).

Baru dipasang pada 28 dan 29 Mei 2018, pohon-pohon itu kemudian dicabut.

Anies saat itu mengatakan, pemasangan tersebut tidak mendapat izinnya.

"Ya, ngawur itu, enggak tahu idenya siapa, tapi ada petugas dari Sudin Energi Pusat masang tanpa pemberitahuan, tanpa izin mereka kerjakan. Begitu kami lihat ya langsung dicabut," ujar Anies di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).

Bambu Getih Getah

Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pernah diperindah dengan kehadiran karya seni bambu Getih Getah.

Karya seniman Joko Avianto itu diresmikan oleh Anies pada 16 Agustus 2018.

Saat itu, Anies menginginkan karya tersebut mewarnai perhelatan Asian Games 2018.

Pemprov DKI harus mengucurkan dana hingga Rp 550 juta untuk pembuatan dan pemasangan seni bambu tersebut.

"Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMD kalau enggak salah," kata Anies di lokasi instalasi bambu Getih Getah saat itu.

Karya tersebut hanya berusia 11 bulan. Bambu Getih Getah dibongkar pada Rabu (17/7/2019) malam.

Pembongkaran tersebut menambah panas kritik yang dialamatkan kepada Pemprov DKI.

Sebab, banyak pihak sejak awal mempertanyakan tujuan Anies dan jajarannya membuat seni bambu tersebut yang dinilai menghamburkan anggaran.

Anies bersikeras bahwa anggaran itu telah diterima rakyat kecil, dalam hal ini petani bambu.

"Anggaran itu ke mana perginya? Perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok mungkin besinya. Uangnya justru tidak ke rakyat kecil," kata Anies di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019).

"Tapi kalau ini, justru Rp 550 juta itu diterima siapa? Petani bambu, pengrajin bambu," lanjutnya.

Gabion atau batu bronjong

Selepas seni bambu, Anies kemudian menginstruksikan pemasangan Gabion atau batu bronjong pada pertengahan 2019.

Gabion itu dipasang di bekas instalasi bambu Getih Getah di Bundaran HI.

Rupa Gabion itu seperti batu kali yang ditumpuk tinggi dan diikat oleh pagar kawat.

Di atas bebatuan tersebut tampak ditanami bunga-bunga bougenville warna-warni.

Ada pula bermacam tanaman di sekeliling batu seperti sansevieria (lidah mertua), lollipop, dan bougenville.

Demi pembuatan dan pemasangan gabion, Pemprov DKI melalui Dinas Kehutanan menggunakan dana APBD sebesar Rp 150 juta.

"Taman biasa. Itu rancangannya dari Dinas Pertamanan. Namanya kan nanti Dinas Pertamanan dan Hutan Kota. Jadi rancangan begitu sama seperti taman-taman yang lain. Tentu lah, memang untuk apalagi kalau bukan mempercantik," ucap Anies, Kamis (22/8/2019).

Instalasi gabion juga memicu pro dan kontra. Selain anggaran, yang dipersoalkan adalah bahan batu tersebut.

Setelah 4 bulan, Gabion dibongkar pada Desember 2019 dengan alasan persiapan penyelenggaraan acara tahun baru 2020.

Namun, Gabion kembali dipasang pada 4 Januari 2020. Hal itu kembali memicu kritikan karena dinilai menghabiskan anggaran.

Tugu Sepeda

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, berbarengan dengan proyek jalur sepeda Sudirman-Thamrin yang sedang berlangsung.

Konstruksi Tugu Sepeda pun masuk dalam satu anggaran dengan pembangunan jalur sepeda permanen.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan proyek jalur sepeda sebesar Rp 28 miliar, termasuk pembangunan tugu sebesar Rp 800 juta.

Namun, Ariza menjelaskan bahwa anggaran konstruksi tugu berasal dari pihak ketiga.

"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian kedua, nilainya kurang lebih Rp 28 miliar termasuk tugunya yang Rp 800 juta. Termasuk pembangunan 11 koridor sepeda yang dibangun secara permanen di Sudirman," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Adapun tujuan keberadaan tugu tersebut, diterangkan Ariza, adalah untuk memperindah Kota Jakarta. Selain itu, Ariza ingin memotivasi pesepeda dan memberikan kesempatan para pelaku seni rupa berkreasi.

"Bagian dari memperindah Kota Jakarta. Tidak hanya memberikan dukungan pada pengguna sepeda tapi juga memberi kesempatan para seni rupa untuk meningkatkan kreativitasnya serta inovasinya," tambahnya.

Saat ini, pembangunan tugu tersebut juga mendapat respons beragam.

Selain karena dana yang cukup besar, Pemprov DKI disoroti karena perampungan jalur sepeda yang justru molor dari target awal, yaitu akhir Maret 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/09/16222151/kosmetik-demi-cantiknya-jakarta-dari-bambu-getih-getah-bronjong-hingga

Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke