BEKASI, KOMPAS.com - Fenomena hujan es disertai angin kencang terjadi di beberapa wilayah Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021) sore.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Agus Harpa mengatakan butiran es yang turun di wilayah Jatiasih, Pondok Gede, Pondok Melati, dan Jatisampurna itu sebesar kelingking.
Apa penyebab terjadinya hujan es tersebut?
Kepala Sub Bidang peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG), Agie Wandala, mengatakan hujan es kerap terjadi pada periode peralihan musim atau pancaroba.
Hujan es biasanya disertai dengan munculnya awan cumulonimbus. Awan besar dan gelap ini sering dikaitkan dengan berbagai penyebab cuaca ekstrem.
Dampak awan cumulonimbus bisa menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin kencang, dan puting beliung.
"Awan cumulonimbus yang memilki dorongan massa udara ke atas dan ke bawah yang kuat biasanya juga disertai dengan pembekuan di lapisan bawah. Pembekuan ini sering mengakibatkan hujan es," kata Agie.
Fenomena cuaca alamiah
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, menjelaskan, fenomena hujan es atau hail merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Ini termasuk dalam kejadian cuaca ekstrim. A
"(Hail) dapat dimungkinkan terjadi pada musim hujan dengan kondisi cuaca sama seperti masa transisi atau pancaroba," kata Hary kepada Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).
(Penulis : Muhammad Isa Bustomi, Mela Arnani/ Editor : Nursita Sari, Rendika Ferri Kurniawan)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/15/08442201/penyebab-terjadinya-hujan-es-di-bekasi-menurut-penjelasan-bmkg