Salin Artikel

Vaksinasi Lansia Berjalan Lambat, Pemkot Bogor Gandeng Bandung Alumni Fight Covid-19

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, saat ini jumlah sasaran vaksinasi lansia di Kota Bogor masih terbilang cukup rendah.

Dari 95.371 jumlah lansia yang terdata, saat ini baru 29.000 orang yang sudah divaksin. Jumlah itu tidak lebih dari setengahnya atau hanya sebesar 30 persen.

Bima menuturkan, Pemkot Bogor terus menggejar ketertinggalan tersebut, salah satunya dengan mengajak semua pihak untuk berkontribusi mempercepat vaksinasi lansia di Kota Bogor.

"Kita senang dibantu almuni Bandung ini, karena bulan puasa ini tidak mudah mencari relawan-relawan yang siap untuk bekerja di bulan puasa ini. Selanjutnya, vaksin dosis kedua tanggal 22 Mei," kata Bima.

Bima menambahkan, salah satu faktor yang menyebabkan vaksinasi lansia di Kota Bogor berjalan lambat karena ketersediaan stok vaksin yang mulai menipis.

Kota Bogor tinggal memiliki 22.000 vaksin yang telah disebar ke seluruh fasilitas kesehatan (faskes).

Kebutuhan itu tidak akan mencukupi untuk memvaksin seluruh lansia di Kota Bogor.

Sebab itu, sambung Bima, Pemkot Bogor masih menunggu kiriman vaksin selanjutnya dari pemerintah pusat.

"Percepatan vaksin lansia tergantung dari stok vaksin pusat. Vaksinya habis sudah, kita masih nunggu lagi. Kalau dari pusat datang, saya kira target 100 persen bisa kita capai dalam dua bulan," ungkap Bima.

"Tantangan vaksin lansia ini adalah jemput bolanya. Datanya ada, tapi ketika pas vaksin nggak datang. Jadi teman-teman alumni Bandung ini membantu dalam hal ini lewat jaringannya," tambah Bima.

Sementara itu, Sekjen Ikatan Alumni Universitas Parahyangan (Unpar) Tracy Tardia mengatakan, untuk mendukung percepatan vaksinasi massal perlu dilakukan secara bersama dengan semua pihak dan melalui berbagai cara seperti ‘jemput bola’ para lansia.

Tracy mengungkapkan, pihaknya juga membuka pintu selebar-lebarnya terhadap komunitas atau relawan lain untuk bergabung berkontribusi dalam kegiatan vaksinasi massal selanjutnya.

"Kecepatan vaksinasi sudah seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah dan lembaga kesehatan saja," bebernya.

Lebih lanjut, kegiatan tersebut merupakan kick-off dari rangkaian kegiatan vaksinasi di 12 kota dan kabupaten di Jawa Barat yang digagas oleh BAFC19.

Di saat bersamaan dilakukan program vaksinasi massal di Kabupaten Bandung Barat.

"Percepatan herd community terhadap masyarakat Jawa Barat menjadi dasar kolaborasi ini untuk berkontribusi aktif dalam mendukung program pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/24/15250201/vaksinasi-lansia-berjalan-lambat-pemkot-bogor-gandeng-bandung-alumni

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke