Salin Artikel

Kerumunan Jakmania di Bundaran HI yang Berujung Permintaan Maaf

Untuk merayakan kemenangan klub Persija, The Jakmania justru berkerumun di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat pada Minggu malam.

Pantauan Kompas.com, kerumunan The Jakmania bahkan menyebabkan kemacetan lalu lintas. The Jakmania berkonvoi menuju Bundaran Hotel Indonesia. Mereka datang dari berbagai arah dan berkumpul di Bundaran HI.

Mayoritas suporter klub Persija itu datang menggunakan sepeda motor, namun ada pula yang datang dengan menumpang truk.

Selama berkonvoi, The Jakmania menyanyikan yel-yel untuk merayakan kemenangan Persija melawan Persib Bandung.

"Ale ale ale huh.. Ale ale ale huh,” teriak pendukung Persija.

Sementara yang berkendara rutin membunyikan klakson.

“Persija kebanggaan gue, Persija juara,” teriak para pendukung Persija lainnya.

Tak hanya berkonvoi, The Jakmania juga menyalakan flare dan petasan sambil bernyanyai. Beberapa The Jakmania juga tampak menceburkan diri ke kolam Bundaran Hotel Indonesia sebagai bentuk rasa syukur karena klub kebanggaan mereka bisa menjadi juara.


Dibubarkan Polisi

Aksi konvoi The Jakmania itu tentu melanggar protokol kesehatan Covid-19 sekaligus aturan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Personel Brimob Polri bersenjata lengkap kemudian dikerahkan untuk membubarkan The Jakmania pada Senin (26/4/2021) dini hari.

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto mengatakan, polisi sebelumnya tidak menerima pemberitahuan mengenai kerumunan The Jakmania itu.

Oleh karena itu, polisi akan menyelidiki penyebab kerumunan The Jakmania dengan memanggil pengurus Persija guna diminai keterangan.

"Iya, ini memang tidak ada pemberitahuan kepada pihak kami maupun juga kepada kepolisian yang terdekat sama sekali," kata Marsudianto kepada wartawan, Senin.

"Iya itu yang lagi kami lakukan penyelidikan, apakah memang ada pihak-pihak yang sengaja mengajak suporter Jakmania untuk bergabung, berkumpul di Bundaran HI ini," lanjutnya.

Polisi pun mengamankan sejumlah The Jakmania guna dimintai keterangan sebagai saksi. Beberapa The Jakmania diamankan karena menggunakan knalpot bising dan ada pula yang kedapatan membawa ganja.

“Tentunya yang pasti dengan adanya kumpul-kumpul semacam ini sudah melanggar PPKM ya,” ucap Marsudianto.

“Yang diamankan itu tentunya mereka yang nanti akan menjadi saksi dulu, apakah mereka mendapatkan ajakan dari orang-orang yang dimaksud tersebut, yang saya sampaikan tadi,” lanjutnya.


Sementara itu, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, ada 65 orang The Jakmania yang diamankan polisi.

"Ada 65 orang yang sempat kami amankan, terdiri dari 52 dewasa, 12 anak-anak, serta 1 perempuan dewasa," kata Yusri, Senin siang.

"Arahnya apakah ada yang memerintahkan untuk berkumpul. Dari hasil pemeriksaan belum ditemukan adanya ajakan tersebut," tambahnya.

Jakmania Minta Maaf

Ketua Jakmania, Diky Soemarno, kemudian meminta maaf atas ulah sejumlah pendukung Persija Jakarta yang merayakan kemenangan klub dukungannya dengan berkerumun di Bundaran HI.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Semoga tidak terjadi kluster baru (penularan Covid-19) dan tidak terjadi apa-apa," ujar Diky.

Menurut Diky, sejak awal Piala Menpora digelar, pengurus Jakmania telah meminta pendukungnya untuk menonton di rumah dan menghindari perayaan yang menyebabkan kerumunan.

Namun, sejumlah suporter tetap memilih pergi ke Bundaran HI untuk merayakan kemenangan tim jagoannya. Hal itu juga dilakukan secara spontan setelah Persija berhasil menaklukkan Persib.

"Ya spontan aja. Apalagi kan lawannya Persib cukup berbeda nih, secara fanatismenya beda," ujar Diky.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/26/16133831/kerumunan-jakmania-di-bundaran-hi-yang-berujung-permintaan-maaf

Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke