Salin Artikel

Fakta Kekaisaran Sunda Nusantara, Bermarkas di Depok dan Dipimpin Seorang Panglima

DEPOK, KOMPAS.com - Kekaisaran Sunda Nusantara baru-baru ini menjadi sorotan pasca ditilangnya seorang pengendara mobil yang memegang Surat Kelayakan Mengemudi (SKM) dari 'negara kekaisaran' tersebut.

Ketika ditilang dan diperiksa oleh petugas kepolisian, sang pengemudi yang bernama Rusdi Karepesina mengaku sebagai jenderal dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai kekaisaran tersebut.

Bermarkas di Depok, Jawa Barat

Dikutip dari Tribun Jakarta, Kekaisaran Sunda Nusantara bermarkas di Jalan Ciliwung, Kemiri Muka, Beji, Depok.

Markas tersebut sekaligus merupakan tempat tinggal dari Alex Ahmad Nadi Ngala, pemimpin kekaisaran.

Sekilas, rumah berwarna krem tersebut tidak tampak seperti kekaisaran.

Seorang perempuan bernama Muniroh yang ditemui di lokasi mengaku bahwa ia merupakan istri dari Alex. Namun, ia enggan untuk angkat bicara mengenai Kekaisaran Sunda Nusantara.

"Iya saya istrinya (Alex). Bapak sedang keluar, tidak ada. Tidak ada dari pagi," ungkap Muniroh.

Dipimpin seorang panglima

Secara terpisah, Rusdi mengaku bahwa kekaisaran tersebut dipimpin oleh Alex yang menjabat sebagai Panglima Majelis Agung Sunda Archipelago (MASA).

"Kami itu enggak ada kaisar. Adanya Pemimpin Panglima Tertinggi MASA," kata Rusdi saat dihubungi wartawan, Kamis (6/5/2021).

Ia menyebut, kekaisaran ini memiliki jumlah anggota yang terbilang banyak. Jumlahnya bahkan ditaksir mencapai ribuan orang.

"Anggotanya banyak, bisa jadi ke situ (ribuan orang)," beber Rusdi.

Panglima mengundurkan diri

Alex yang disebut-sebut sebagai pepimpin tertinggi kekaisaran tersebut menyatakan sudah mengundurkan diri dari jabatannya sejak Rabu (5/5/2021).

"Saya mundur dari kepengurusan Sunda Nusantara," ujar Alex di kediamannya, Jumat malam.

Untuk itu, ia meminta agar perbincangan mengenai Kekaisaran Sunda Nusantara tidak lagi diperpanjang.

"Saya sudah bilang sama anak-anak, saya mundur dari kekaisaran. Saya enggak punya apa-apa," sambungnya.

Tersisa tiga anggota

Menurut Alex, Kekaisaran Sunda Nusantara sudah berdiri sejak 2013 silam.

Sempat memiliki banyak anggota, kini Kekaisaran Sunda Nusantara hanya memiliki tiga anggota aktif.

Salah satunya adalah Rusdi Karepesina yang ditilang polisi Rabu lalu.

"(Anggota yang tersisa yakni) Rusdi, Rudi, sama Sarjito," papar Alex.

Dijadikan bahan tertawaan

Adik ipar dari Alex, Jayadi, mengatakan beberapa orang kerap terlihat berkumpul di kediaman kakak iparnya. Namun, jumlahnya tidak pernah melebihi dari 10 orang.

"Beberapa kali aja sih datang suka kumpul, sebentar nanti pergi lagi," ujarnya.

Menurut Jayadi, 'pengikut' Alex berasal dari luar kota Depok. Sementara warga Depok atau tetangga-tetangganya tidak ada yang mau menjadi pengikut Alex.

"Kita mah pada ketawain aja, dibilang pengkhayal gitu aja," imbuhnya.

(Penulis: Vitorio Mantalean, Tria Sutrisna / Editor: Sandro Gatra, Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/07/15315981/fakta-kekaisaran-sunda-nusantara-bermarkas-di-depok-dan-dipimpin-seorang

Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke