Meskipun Idul Fitri sudah usai, namun banyak warga Jakarta dan sekitarnya yang baru pulang kampung setelah larangan mudik berakhir.
Pantauan Kompas.com Rabu pukul 11.00 WIB, para calon penumpang kereta api jarak jauh memadati area tunggu keberangkatan.
Sebagian besar membawa tas besar berupa koper, ransel, serta kardus.
Hampir semua bangku yang tersedia terisi oleh para calon penumpang.
Heni (33), warga Ciledug, mengaku baru bisa pulang kampung hari ini karena menghindari larangan mudik.
"Ia sengaja baru mudik ke Malang hari ini karena kan sudah tidak dilarang. Jadi tidak perlu urus surat-surat," kata Heni saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.
Pada masa larangan mudik 6-17 Mei, pelaku perjalanan dengan kereta api jarak jauh harus mengantongi surat izin keluar masuk (SIKM) yang menerangkan keperluan perjalanan dari instansi tempat bekerja atau pun kelurahan.
Namun, setelah masa larangan mudik berakhir, penumpang KA Jarak Jauh cukup menunjukkan surat tanda bukti negatif Covid-19, bisa melalui tes genose, tes swab antigen, atau Swab PCR.
Heni memilih tes genose Covid-19 di Stasiun Senen karena harganya murah, yakni hanya Rp 30.000 per orang.
"Alhamdulillah saya dan suami tadi hasilnya negatif," ujarnya.
Ricardo (26) juga sengaja mudik hari ini guna menghindari larangan mudik dari pemerintah.
Karyawan swasta yang kos di Jakarta Selatan ini hendak pulang ke rumah orangtuanya di Yogyakarta.
"Kalau pas larangan mudik kemarin memang tidak bisa pulang. Minta surat dari kantor juga enggak dikasih. Makanya baru mudik hari ini," ucap Ricardo.
Ricardo mengaku tak khawatir akan membawa virus corona Sars-Cov-2 ke kampung halaman. Sebab, ia sudah tes swab antigen dengan hasil negatif Covid-19.
"Kalau antigen kan hasilnya lebih akurat," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/19/12213391/stasiun-senen-dipadati-penumpang-yang-hendak-mudik