Salin Artikel

Ketika JLNT Casablanca Dilarang Dilintasi Motor karena Terlalu Tinggi, tapi Diujicobakan untuk Road Bike...

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melaksanakan uji coba road bike jalan layang non-tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Minggu (23/5/2021).

Menurut siaran pers dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, uji coba di jalan yang juga dikenal bernama JLNT Casablanca itu akan berlangsung pada pukul 05.00 hingga 08.00 WIB.

"Pelaksanaan uji coba kegiatan road bike di ruas Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang pada hari Minggu tanggal 23 Mei pukul 05.00 sampai dengan 08.00," begitu bunyi siaran pers tersebut.

Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo menjelaskan, akan ada penerapan rekayasa lalu lintas guna menunjang uji coba tersebut.

Dia pun mengimbau agar para pengguna jalan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.

"Kami mengimbau para pengguna jalan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan. Tetap patuhi rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan, dan utamakan keselamatan selama di jalan," pungkas Syafrin.

JLNT khusus mobil karena angin kencang

Gubernur DKI kala itu, Joko Widodo, menyatakan JLN Casablanca hanya diperuntukkan untuk pengendara mobil.

Dia pun berpesan kepada para pengendara selain agar tidak melalui jalan layang yang membentang dari di atas Jalan Casablanca, Dr Satrio, dan Mas Mansyur tersebut.

"Motor tidak boleh melalui jalan layang ini karena berbahaya," ujar Jokowi usai meresmikan JLNT Casablanca, Senin (30/12/2013), dikutip dari WartaKotalive.

JLNT sepanjang 2,3 km tersebut dibangun dengan ketinggian mencapai 18 meter dari permukaan tanah.

Menurut Jokowi, ketinggian tersebut menyebabkan angin semakin kencang sehingga berbahaya bagi pemotor.

"Kalau mencapai ketinggian ini, angin semakin kencang. Nah, itu berbahaya bagi pemotor," jelasnya.

Sementara itu, Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar juga menegaskan, pemotor dan pesepeda dilarang melintasi JLNT itu.

"Motor yang melintas di jalan layang non tol kami lakukan penindakan karena motor dan pesepeda dilarang melintas, nanti untuk pesepeda juga kami berikan imbauan," kata Fahri (26/7/2020), dilansir dari Wartakotalive.

Struktur jalanan tak rata

Seorang warga Pondok Bambu, Jakarta Timur, E, mengaku pernah melewati JLNT Casablanca saat menumpangi ojek.

"Saya tidak begitu memerhatikan jalanan. Tiba-tiba, sopir sudah membawa saya naik ke JLNT itu dari arah Tanah Abang," ujar E kepada Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

Ketika itu, E baru pulang bekerja sekitar pukul 9 malam.

Mengetahui tengah melintasi JLNT, E mengaku gugup karena angin terasa begitu kencang menghentak-hentakkan tubuhnya.

"Rasanya motor itu juga digerakkan oleh angin. Sopir juga mengendarainya cukup cepat," paparnya.

Hal lain yang membuat E cemas adalah struktur jalanan juga tidak rata.

"Ada belokan cukup tajam di depan Lotte Shopping Avenue. Belum lagi jalanan juga terasa bergejolak, seperti tidak rata," jelasnya.

Mengaku kapok, E pun berpendapat bahwa JLNT juga berbahaya bagi pesepeda.

"Saya rasa berbahaya bagi pesepeda. Pembatas di kedua sisi JLNT juga tidak begitu tinggi. Saya ngeri membayangkan ada pesepeda terpental dari sana karena digoyangkan angin misalnya," pungkas E.

Pernah kecelakaan fatal

JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang itu sejatinya kerap dilalui oleh para pengendara sepeda motor.

Padahal, polisi cukup rutin berjaga-jaga di tiap ujung JLNT untuk mengawasi pemotor yang masih nekat.

Untuk diketahui, ada sebuah kecelakaan fatal yang pernah terjadi di JLNT Casablanca itu, melibatkan pengendara sepeda motor.

Pada Januari 2014, seorang perempuan yang tengah hamil tewas usai jatuh dari JLNT tersebut.

Peristiwa itu bermula dari suaminya, Faisal selaku pengendara sepeda motor, memilih melintasi JLNT Casablanca.

Datang dari arah Kampung Melayu, sang suami tiba-tiba menghentikan laju motornya ketika sudah berada di tengah JLNT.

Sebab, ia mengetahui dari pemotor lain bahwa ada razia polisi di ujung JLNT di Tanah Abang.

Bersama para pemotor lain, sang suami memutuskan putar arah kembali menuju Kampung Melayu.

Naas, ketika melintasi JLNT di depan ITS Kuningan, motor suami-istri itu ditabrak mobil.

Sang istri pun terpentar jatuh ke kolong JLNT. Sementara suami terkapar di lokasi kejadian.

Sebelum tergeletak di ruas Jalan Dr Satrio, sang istri sempat tersangkut di sebuah pohon. Ia tewas seketika dengan kondisi helm pecah.

(Reporter: Vitorio Mantalean, Alsadad Rudi / Editor: Jessi Carina, Azwar Ferdian)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/22/14292211/ketika-jlnt-casablanca-dilarang-dilintasi-motor-karena-terlalu-tinggi

Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke