Salin Artikel

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, PPKM Mikro di Tangerang Selatan Diperpanjang

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di wilayah Tangerang Selatan kembali diperpanjang.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, masa PPKM mikro di wilayahnya diperpanjang selama dua pekan ke depan atau hingga 14 Juni 2021.

"Iya diperpanjang sampai 14 Juni dan aturannya masih sama dengan PPKM mikro sebelumnya," ujar Benyamin melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (3/5/2021).

Perpanjangan PPKM mikro diberlakukan menyusul adanya instruksi dari Gubernur Banten Wahidin Halim dalam rangka menekan angka kasus Covid-19 yang mulai menunjukan tren meningkat.

Menurut Benyamin, pihaknya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran dan aktivitas mudik yang puncaknya diprediksi terjadi pada akhir Juni 2021.

"Kita tetap waspada aja, karena periode pascamudik. Khawatir (peningkatan kasus) belum maksimal," kata Benyamin.

Adapun kasus Covid-19 di Tangerang Selatan bertambah 12 kasus pada Rabu (2/6/2021) kemarin. Dengan demikian, jumlahnya sudah sebanyak 11.334 kasus.

Dari jumlah tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 mengonfirmasi 10.762 orang di antaranya sudah sembuh. Jumlah pasien sembuh bertambah 6 orang dari data Selasa (1/6/2021).

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia totalnya 397 orang.

Saat ini, masih ada 175 pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya atau dirawat di rumah sakit dan pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.

Kasus Covid-19 diprediksi melonjak hinga akhir Juni

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebutkan, kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran masih akan terjadi beberapa waktu ke depan. Diprediksi, peningkatan kasus virus corona akan mencapai puncak pada 5-7 minggu usai libur Lebaran atau akhir Juni 2021.

Prediksi tersebut berdasar pada pengalaman setiap periode libur panjang.

"Biasanya kenaikan itu akan mencampai puncaknya sekitar 5-7 minggu. Jadi kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan ini (Juni)," kata Budi usai rapat terbatas dengan Presiden dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin lalu.

Budi mengatakan, usai libur Lebaran kasus aktif Covid-19 telah mengalami peningkatan. Angkanya kini sudah kembali melebihi 100.000 kasus. Padahal, sebelumnya, kasus aktif sempat berada di titik terendah pada 90.000 kasus.

"Jadi sudah ada kenaikan walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar di 170.000," ujar Budi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/03/19292321/antisipasi-lonjakan-kasus-covid-19-ppkm-mikro-di-tangerang-selatan

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke