Panji Buana, Ketua RT01/03, Gandasari, mengungkapkan kronologi warganya terpapar Covid-19.
Menurut keterangan masyarakat setempat, lanjut Panji, terdapat salah seorang warganya yang mudik Lebaran 2021.
Saat dia kembali dan mulai bekerja, perusahaannya mewajibkan salah satu warga RT01/RW03 itu untuk skrining tes Covid-19.
"Dia tes di RS swasta dan hasilnya positif (Covid-19)," papar Panji saat ditemui, Senin (7/6/2021).
"Namun, si warga ini tidak lapor ke RT kalau dia positif," sambungnya.
Panji menyebut, meski satu warga itu positif, dia tetap berinteraksi dengan masyarakat lain di permukiman tersebut, seperti bermain catur atau nongkrong.
Satu warga itu merasa dia sudah sehat, padahal diduga termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).
"Mungkin kalau si warga itu imunnya kuat, tidak merasa sakit, tapi kalau dia berinteraksi dengan warga lainnya yang imunnya turun kan bisa menjangkit," papar Panji.
Menurut dia, klaster yang terjadi di wilayahnya merupakan klaster permukiman. Warga yang terkonfirmasi positif itu didominasi oleh pekerja.
"Kalau menurut saya, ini masuknya ke klaster lingkungan ya," tambah Panji.
Total terkonfirmasi jadi 48
Istri Panji, Sri Sundara, sebelumnya menuturkan penemuan seluruh warganya yang terpapar virus tersebut.
Pekan lalu, ada lima warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah ditemukan lima orang yang positif, banyak di antara warga RT itu yang merasa tidak enak badan dan keluhannya seperti gejala Covid-19.
Kamis pekan lalu, Sri lantas menyuruh sejumlah warga yang merasakan gejala itu untuk memeriksakan diri.
Karena di antara mereka didominasi oleh warga lanjut usia (lansia), banyak yang menolak untuk diperiksa.
Namun, pada hari yang sama, ada seorang ibu dan anaknya yang memiliki gejala Covid-19 memeriksakan diri ke puskesmas.
Mereka melakukan skrining tes Covid-19 dan hasilnya terkonfirmasi positif.
"Akhirnya ada ibu dan anak ke puskesmas dan hasilnya positif. Dari hasil positif, puskesmas tracing. Pada saat tracing, kok banyak banget yang ngeluh sakit menujurus ke Covid-19," papar Sri.
"Akhirnya, kepala puskesmas memutuskan untuk swab massal," sambungnya.
Tepatnya pada Jumat (4/6/2021), ditemukan sebanyak 33 warga yang positif Covid-19 usai dilakukan tes cepat antigen secara masal.
Karena masih banyak warga di permukiman itu yang mengeluh, puskesmas melanjutkan tes cepat antigen masal keesokan harinya, Sabtu (5/6/2021).
"Lanjut swab masal Sabtu. Kepala Dinas Kesehatan, Bu Liza, itu juga dateng. Banyak yang dateng ke sini," sebutnya.
Pada hari tersebut, ditemukan delapan orang positif di antara 180 warga yang melakukan tes antigen.
"Itu semua, yang positif, dari 26 KK (kartu keluarga), di RT sini," ujar Sri.
Dia berujar, dari 48 orang, empat warga yang melakukan isolasi mandiri.
Sisanya, dirawat di RSUD Kota Tangerang, RSIA Dinda, Puskesmas Manis Jaya, Puskesmas Jurumudi, dan RS Daan Mogot.
"Yang isolasi mandiri di sini karena mereka punya anak-anak yang masih balita," ungkap Sri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/07/22301601/48-warga-gandasari-tangerang-positif-covid-19-ini-awal-mulanya-versi