Salin Artikel

Berguru hingga ke Amerika, Begini Kisah Perjuangan Mitra Pertama McD Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan gerai makanan cepat saji McDonald's di Jakarta diserbu ratusan warga yang ingin membeli menu baru hasil kolaborasi dengan boyband kenamaan asal Korea Selatan, BTS.

Sejumlah gerai kemudian terpaksa harus ditutup sementara karena kerumunan yang timbul di tengah pandemi Covid-19.

McDonald's atau McD sejatinya sudah ada di Indonesia selama 30 tahun.

Dikutip dari website mcdonalds.co.id, restoran makanan sepat saji yang pertama muncul di California, Amerika Serikat, pada tahun 1955 ini masuk ke Indonesia di tahun 1991.

Gerai pertamanya terletak di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Berawal dari iklan radio

Adalah Bambang N Rachmadi, mantan Presiden Direktur Bank Panin yang berada di balik berdirinya McDonald's di Indonesia.

Dikutip dari Harian Kompas, 11 Februari 1998, Bambang secara mendadak menyampaikan permohonannya untuk berhenti dari jabatannya sebagai presiden direktur.

Ia lantas berniat untuk membuka gerai McD di Indonesia setelah pimpinan McDonald's Singapura Bobby Kwan memasang iklan di radio miliknya, Radio Ramako Batam, dengan nilai 200.000 dollar Singapura.

Melihat kemampuan iklan perusahaan asal Amerika tersebut, Tony pun tertarik untuk menghadirkannya di Indonesia.

Bambang berupaya membuat janji dengan Bobby dan menyatakan minatnya untuk menjadi mitra McD pertama di Indonesia.

Dengan simpatik, Bobby merekomendasikan pertemuannya dengan Pimpinan McDonald's Australia yang kemudian membwahi jaringan di Indonesia, Peter Ritchie.


Magang di Singapura

Bambang diperbolehkan untuk mengikuti latihan dan magang di restoran McD Singapura selama tiga tahun.

Agar tidak gagal, pria kelahiran 15 Maret 1951 ini bahkan mengajak adik bungsunya ikut ke Singapura dengan tugas khusus membangunkannya dari tidur sehingga tidak terlambat bekerja.

Di sana, Tony selaku calon mitra dan pemilik McDonald's Indonesia bukan cuma meninjau cara kerja tapi ikut terjun sebagai pelayan. Bahkan ia diperintah oleh para pelayan senior untuk membersihkan WC restoran.

Suatu ketika, beberapa orang kenalannya dari Jakarta memergokinya sedang bertugas sebagai pelayan. Tony pun langsung memalingkan wajah karena tak mau rahasia usahanya terkuak sebelum diterima jadi mitra resmi McDonald's.

Tak hanya di Singapura, Tony juga sempat magang sebagai pelayan restoran di di Australia, Hongkong dan Amerika Serikat.

Ketekunannya itu pun berbuah hasil.

Pada 22 Februari, ia berhasil membuka restoran pertama McDonald's Indonesia di Sarinah.

Ketika pertama kali dibuka, Tony bahkan mengaku tak tahu jam berapa restorannya harus ditutup karena banyaknya pembeli.

(Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor : Jessi Carina, Sari Hardiyanto)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/18575751/berguru-hingga-ke-amerika-begini-kisah-perjuangan-mitra-pertama-mcd

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke