Salin Artikel

Turap yang Mampatkan Aliran Anak Kali Pesanggrahan Belum Diangkat, Masih Tunggu Alat Berat

Banjir disebabkan oleh  longsor di Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan yang mengakibatkan aliran anak kali Pesanggrahan tertutup dan airnya meluap ke perumahan Nerada Estate dan Payung Mas yang  bersebelahan dengan lokasi longsor.

Tomy, Lurah Cipayung, menyatakan bahwa hingga Sabtu (12/6/2021) pagi, turap dan tembok pembatas yang ambruk dan menutupi aliran anak kali Pesanggrahan belum diangkat.

"Belum ada yang dilakukan. Mau diangkat, mau dipecah (turap dan tembok) tapi masih menunggu alat berat kita pinjam dari Dinas Sumber Daya Air," kata Tomy.

Sebenarnya, satu buah alat berat telah dihadirkan di lokasi longsor pada Jumat malam. Namun, alat berat tersebut belum mampu mengangkat turap tersebut.

Tomy belum dapat memastikan kapan alat berat kedua yang dipinjamnya akan tiba di lokasi. Dia menyatakan, banjir paling tinggi menggenangi perumahan Payung Mas.

"Di Payung Mas sampai semeter. Kira-kira hampir 30 rumah di RT 1," kata Tomy.

Menurut Tomy, tinggi genangan air masih mencapai satu meter pada pukul 08.00 WIB.  Penduduk yang rumahnya kebanjiran pun mengungsi ke masjid setempat.

Sementara, di Nerada Estate, banjir, kata Tomy, hanya sampai sedengkul orang dewasa. Tak ada lokasi pengungsian khusus yang disediakan di sana.

"Enggak, enggak mengungsi, paling keluar dari rumah saja, ke tempat kering," kata Tomy.

Kini, pihaknya masih berusaha mengurangi debit air yang masuk ke perumahan warga.

"Kami mengurai buangan air sekarang dari Kompleks Nerada," kata Tomy.

Turap yang ambruk, kata Tomy, memiliki panjang kurang lebih 100 meter, tinggi hampir 5 meter, lebar sekitar 4 meter, dan ketebalan 1 meter.

Sementara panjang kali yang tertutup turap adalah 100 meter dengan lebar sekitar empat meter.

Sebelumnya, turap perumahan Griya Satwika Telkom di kawasan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, longsor setelah diguyur hujan deras yang terjadi pada Jumat malam.


Ketua RW 14 Kelurahan Pisangan Tatang Kurniawan menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam sekitar 19.30 WIB. Saat itu, wilayah Tangerang Selatan baru saja diterpa angin kencang dan hujan deras.

"Kejadiannya itu pada saat hujan, setelah atau bada isya atau sekitar 19.30 WIB. Saat itu hujan cukup deras walaupun sebentar, ditambah angin kencang," ujar Tatang saat ditemui di lokasi, Sabtu dini hari.

Menurut Tatang, turap perumahan longsor karena kontur tanah yang labil dan sudah terdapat retakan di bagian jalan dekat lokasi kejadian.

Longsor tersebut juga menimpa tiga rumah dan menyebabkan dua orang luka-luka tertimpa material bangunan.

Alhasil, turap dan dinding pembatas jalan perumahan ambruk dan menimpa tiga rumah di perumahan Nerada Estate, Cipayung, Tangerang Selatan.

Material longsor juga menutup aliran anak kali Pesanggrahan yang berada di bawahnya dan menyebabkan air meluap ke pemukiman warga.

"Sudah ada retakan ya, ditambah hujan deras ya kejadian lah longsor yang menutup kali baung, pecahan dari kali Pesanggrahan," kata Tatang.

"Dengan menutupnya aliran kali, maka air meluap. Mengakibatkan banjir di komplek tetangga, Nerada Estate," ujar dia.

Saat ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah mendatangi dua perumahan yang terdampak longsor tersebut

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/12/10494541/turap-yang-mampatkan-aliran-anak-kali-pesanggrahan-belum-diangkat-masih

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke