Sejumlah truk angkut tampak berbaris di antara deretan kontainer. Pria yang merekam momen itu menyebutkan bahwa para sopir truk harus membayar pungli agar bisa melakukan bongkar muat.
"Enggak ada pungli enggak bisa muat. Di setiap blok numpuk noh, numpuk. Enggak ada pungli enggak dimuat," katanya.
Ia juga mengeluhkan lamanya proses bongkar muat.
"Masa muat satu istirahatnya setengah jam baru maju lagi. Apa kata dunia. Makanya Indonesia mau kayak di luar negeri enggak akan bisa," katanya.
Video ini viral sehari setelah polisi menangkap puluhan pelaku pungli di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (11/6/2021).
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana membenarkan bahwa video itu diambil di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah video itu baru atau sudah lama.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan dan Pelindo terkait viralnya video itu.
"Kami dari Kepolisian telah menyampaikan kepada Kepala Otoritas Pelabuhan dan Pelindo mengenai isu video ini," kata Putu.
Putu menegaskan, pihaknya tak akan membiarkan praktik pungli. Ini dibuktikan dengan langkah Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang telah menangkap delapan orang pelaku pungli.
"Untuk dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah menangkap delapan pelaku pungli di kawasan JICT," katanya.
Masalah pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok ini mencuat saat Presiden Joko Widodo laporan dari para sopir truk kontainer pada Kamis (10/6/2021). Saat itu Kepala Negara tengah mengadakan kunjungan ke kawasan bisnis tersebut dan berdialog dengan para sopir truk.
Usai mendengar keluhan itu, Jokowi pun langsung menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Di hadapan para pengemudi truk kontainer, Jokowi meminta Kapolri menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
Sehari setelahnya, polisi pun langsung mengumumkan penangkapan puluhan pelaku pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Puluhan orang yang ditangkap itu merupakan karyawan PT hingga preman yang biasa menjalankan aksi pungli di kawasan industri tersebut.
"Dari Polres Utara mengamankan 42 orang dari dua TKP. Kemudian Polsek Cilincing dan Tanjung Priok mengamankan enam dan delapan orang. Juga Polres Metro Tanjung Priok atau KP3 mengamankan tujuh orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/12/18353841/sopir-mengeluh-bongkar-muat-terhambat-karena-pungli-polisi-koordinasi