Salin Artikel

Sempat Gangguan, Situs PPDB SD di Kota Tangerang Sudah Dapat Diakses

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mengakui bahwa situs penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD sempat mengalami gangguan, Kamis (17/6/2021).

Dindik Kota Tangerang diketahui membuka PPDB jalur zonasi mulai hari ini hingga Jumat besok.

"Iya memang tadi pagi ada masalah," ucap Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati saat dikonfirmasi, Kamis.

Kata dia, situs PPDB jenjang SD yang dikelola oleh Dinas Kominfo Kota Tangerang sempat mengalami gangguan teknis.

Sehingga, situs web tersebut tidak dapat diakses selama kurang lebih satu jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB.

"Dinas Kominfo tadi menyampaikan permohonan maaf, soalnya ada gangguan teknis sekitar jam 08.00 WIB. Sudah lancar lagi tadi jam 09.00 WIB," kata Helmiati.

Helmiati menyatakan, situs pendaftaran PPDB tersebut sudah dapat diakses kembali setelah gangguan itu.

"Sekarang sudah bisa diakses. Jam 01.00 WIB (dini hari) juga bisa diakses. Bisa daftar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orangtua siswa memilih untuk mendaftarkan anaknya secara langsung dalam PPDB jalur zonasi di SDN Tangerang 06, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis.

Susi Susanti, seorang orangtua murid, menyatakan bahwa situs PPDB gangguan saat dia mendaftarkan anaknya secara daring.

"Tadi ada yang enggak bisa diklik pas pilih sekolah di website-nya, makanya langsung ke sekolah," ungkap dia saat ditemui, Kamis.

"Tapi ternyata pas saya udah datang di sini, sekitar jam 09.00 WIB, itu website-nya udah bisa lagi," sambungnya.

Meski situs pendaftaran PPDB di Kota Tangerang itu sudah dapat diakses, Susi tetap mendaftarkan anaknya secara langsung.

Susi menambahkan, ia mendaftarkan anaknya di SDN Tangerang 06 lantaran buah hatinya yang memilih.

Ia membawa kartu keluarga (KK) serta kartu identitas anak (KIA) dan akta kelahiran anaknya saat mendaftar.

Tak hanya Susi, orangtua murid lainnya, Titi, juga menyebutkan bahwa situs PPDB Kota Tangerang gangguan.

"Tadi susah, enggak bisa-bisa web-nya, makanya datang ke sini," ucap Titi.

Titi mendaftarkan putrinya ke SDN Tangerang 06 lantaran buah hatinya merasa gedung SD tersebut memiliki desain bagus.

"Anaknya pengin masuk sini karena gedung sekolahannya bagus," ungkap Titi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/17/18285651/sempat-gangguan-situs-ppdb-sd-di-kota-tangerang-sudah-dapat-diakses

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke