"Belum ada hasil, kacau sekali. Sudah satu bulan tujuh hari. Kami tunggu," kata kakak Trio, Viki, saat dimintai keterangan, Senin (28/6/2021).
Selama proses otopsi jenazah Trio, Viki mengaku, pihak keluarga belum sekalipun dihubungi pihak terkait.
Viki dan keluarganya hanya mendapatkan akses ke RSCM Jakarta Pusat melalui Puskesmas Duren Sawit. RSCM ialah rumah sakit yang mengotopsi jenazah Trio.
"Kami terus yang nanyakan ke puskesmas dan jawabannya selalu belum ada hasil," kata Viki.
"Kami dapat akses ke RSCM hanya melalui salah satu dokter Puskesmas Duren Sawit. Jadi kami setiap nanya hasil selalu ke dia, karena akses langsung ke RSCM-nya enggak ada," lanjut Viki.
Kompas.com mencoba bertanya ke salah satu dokter Puskesmas Duren Sawit yang disebut Viki. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons melalui pesan tertulis.
Sementara itu, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) mengonfirmasi bahwa belum ada hasil otopsi jenazah Trio.
"Maaf, belum terbit. Saya juga menunggu," ucap Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan melalui pesan tertulis, Senin ini.
Hindra menyebutkan, pihak yang akan mengeluarkan hasil otopsi nantinya Departemen Forensik Universitas Indonesia (UI) dan RSCM.
Adapun jenazah Trio diotopsi setelah proses pembongkaran makam dilakukan pada 24 Mei 2021.
Viki memastikan bahwa yang dibawa itu adalah jenazah adiknya. Viki belum tahu lamanya proses otopsi berlangsung. Namun, dia sebelumnya telah menyatakan bahwa pihak keluarga bersedia jenazah Trio diotopsi.
Trio divaksinasi pada 5 Mei 2021 dan mengembuskan napas terakhir keesokan harinya.
"Berdasarkan keterangan dokter (vaksinnya) adalah vaksin AstraZeneca dan disuntikkan di Gelora Bung Karno," kata Viki pada 10 Mei 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/28/22333531/sudah-sebulan-lebih-hasil-otopsi-warga-buaran-yang-meninggal-usai