Salin Artikel

Terhalang Penyekatan PPKM Darurat, Rombongan Pembawa Jenazah Maki Aparat di Margonda

DEPOK, KOMPAS.com – Hari ketiga PPKM Darurat pada Senin (5/7/2021) diwarnai dengan keruwetan di titik-titik penyekatan jalan raya di Jabodetabek.

Di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, aparat gabungan diteriaki rombongan pengiring jenazah yang tak bisa lewat karena jalan dipalang menggunakan mobil taktis polisi.

Dikutip dari tayangan Kompas TV, para pengiring jenazah itu sampai turun dari mobil ambulans yang memboyong jenazah untuk menghampiri aparat. Sambil memegang bendera kuning, mereka coba melobi aparat. Namun lobi tersebut terdengar lebih seperti mendesak atau memaksa aparat agar memindahkan mobil taktis yang merintangi jalan raya.

“Yang mau tanggung jawab siapa?” kata salah satu pengiring jenazah.

“Meninggal ini,” sahut yang lain.

“Dorong aja dorong, ini ada kacanya buka,” kata pengiring jenazah itu.

Ia kemudian langsung bertindak sendiri, membuka pintu mobil polisi dan memegang setir.

“Dorong, woy!” seru pengiring jenazah lain kepada rombongan agar membantunya mendorong mobil polisi itu.

Mobil ambulans tersebut akhirnya lolos penyekatan. Salah satu pengiring jenazah yang menunggang sepeda motor meminta maaf kepada aparat.

Namun, rombongan lain yang menggunakan mobil justru membuka jendela dan memaki petugas dengan kata-kata kasar.

Sebagai informasi, penyekatan di Depok, Jawa Barat terdapat di sejumlah titik. Pertama, di pertigaan Jalan Raya Kartini-Margonda Raya. Kedua, pertigaan GDC. Ketiga, di pertigaan apotek di Jalan Dewi Sartika. Lalu, ada tiga titik penyekatan di dekat UI, untuk menutup akses dari Kompol M Jasin dan dari Jakarta.

Di luar Kota Depok, ada di Jalan Raya Bogor dekat pom bensin Cilangkap. Lalu, di depan Perumahan BSI, Jalan Raya Parung–Ciputat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/05/18211271/terhalang-penyekatan-ppkm-darurat-rombongan-pembawa-jenazah-maki-aparat

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke