Salin Artikel

Keluarga Korban Covid-19 di Tangerang Diminta Biaya Ambulans dan Peti Mati oleh RS Swasta

Issak, kerabat korban, berujar bahwa kejadian itu terjadi pada Senin (5/7/2021) malam.

Ia mengatakan, korban N (70) merupakan mertua dari kakaknya, warga Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Issak menyatakan, mulanya N yang berjenis kelamin perempuan itu mengalami asam lambung pada Senin sore.

Pihak keluarga lantas membawa N untuk berobat di salah satu klinik di Pondok Aren.

Usai berobat, N mengalami sakit yang berbeda. Punggungnya tiba-tiba sakit.

"Sama anaknya dipijetin. Tapi kok tiba-tiba sesak napas. Terus dibawa ke RS di Parung Serab," ujar Issak melalui sambungan telepon, Selasa (6/7/2021).

Setibanya di RS itu, N sempat menerima pompa jantung. N tidak dapat tertolong dan meninggal di RS tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.

Beberapa saat kemudian, pihak RS meminta agar N dilakukan skrining tes Covid-19 jenis tes cepat antigen.

"Hasilnya positif. Pas positif, keluarga kaget. Kata RS, kalau positif enggak bisa dibawa pulang," lanjut Issak.

Usai diketahui hasil tes itu lah, kata dia, pihak keluarga N dimintai sejumlah biaya mulai dari biaya ambulans, peti mati, dan pemakaman Covid-19.

Keluarga korban lantas terheran dengan permintaan biaya itu.

Issak berujar, RS itu meminta biaya tersebut lantaran korban termasuk pasien rawat jalan dan bukan pasien rawat inap.

Pihak RS mengaku kepada Issak bahwa biaya tersebut bakal diganti oleh pemerintah setempat nantinya.

Issak menegaskan, keluarga korban tidak mempermasalahkan perihal biaya yang harus mereka keluarkan.

Namun, dia mempertanyakan soal keharusan keluarga seorang korban yang meninggal karena Covid-19 harus membayar ambulans, peti mati, dan lainnya.

"Yang kami tanya bukan biaya, meskipun kok lumayan. Sedangkan kan pemerintah harusnya menggratiskan penanganan Covid-19," urai Issak.

Dia menambahkan, jenazah N masih berada di RS hingga Selasa sekitar pukul 11.00 WIB, meski pihak keluarga telah membayarkan biaya-biaya itu.

"Mereka (RS) janjinya jam 10.00 WIB tadi sudah bisa dimakamkan. Keluarga mulai risau," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/06/15073441/keluarga-korban-covid-19-di-tangerang-diminta-biaya-ambulans-dan-peti

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke