Salin Artikel

Pemakaman Jenazah Covid-19 Mengantre di TPU Rorotan, Wagub DKI: Tujuh Ambulans Berjejer

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta meninjau suasana pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Timur.

Dia menyebut antrean mobil ambulans pengantar jenazah mengantre menunggu giliran di pemakaman seluas tiga hektare itu.

"Hari ini kami melihat sekitar tujuh ambulans berjejer mengantar jenazah, ada petugas yang menulis nama-nama saudara kita di kayu nisan, terdengar suara azan, tangisan dan wajah-wajah berbalut kesedihan," kata Riza dalam akun instagramnya @arizapatria, Selasa (6/7/2021).

Ariza mengatakan suasana duka di TPU tersebut bisa terlihat dari raut wajah keluarga yang ikut mengantar jenazah dari jarak jauh.

Riza mengatakan duka itu merupakan duka seluruh warga DKI Jakarta.

"Duka mendalam kita semua. Semoga warga yang meninggal dunia mendapatkan tempat paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan para keluarga diberikan kesabaran," ucap dia.

Riza juga mengucapkan rasa terimakasih kepada petugas pemakaman yang bersusah payah menyiapkan tempat peristirahatan terakhir untuk jenazah pasien Covid-19.

"Mereka semua pahlawan kita, berkeringat deras siang dan malam karena meningkatnya jumlah pemakaman," tutur Riza.

Sudah lama terjadi antrean

Antrean jenazah dengan pemakaman protokol Covid-19 sudah sejak jauh hari terjadi. Azwar seorang warga Jakarta mengaku kerabatnya yang meninggal pada Senin (28/6/2021) harus mengantre untuk dimakamkan.

Jenazah harus menunggu selama sehari sebelum dimakamkan.

"Meninggal itu hari Senin jam 09.30 di rumah sakit. Namanya di rumah sakit saat itu kondisi semua sibuk, suster cuma bilang, 'Tunggu ya, antre untuk pemakaman dapat nomor urut 220'," kata Azwar.

"Cuma kami enggak dikasih tahu persoalannya apa, apakah proses pemakamannya di TPU Rorotan yang antre atau ambulansnya yang kosong," ia menambahkan.

Meski harus mengantre, Azwar mengatakan pihak keluarga bisa mengerti dengan kondisi tersebut. Karena saat ini pandemi Covid-19 di Jakarta mengalami gelombang yang sangat tinggi.

DKI Jakarta mencatat 839 pasien Covid-19 meninggal dunia dalam dua pekan terakhir.

Jumlah tersebut belum termasuk jenazah probabel, atau orang meninggal yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Berikut angka kematian pasien Covid-19 dalam dua pekan terakhir:

22 Juni: bertambah 38, total meninggal 8.014

23 Juni: bertambah 43, total meninggal 8.057

24 Juni: bertambah 50, total meninggal 8.107

25 Juni: bertambah 70, total meninggal 8.177

26 Juni: bertambah 43, total meninggal 8.220

27 Juni: bertambah 49, total meninggal 8.269

28 Juni: bertambah 79, total meninggal 8.348

29 Juni: bertambah 78, total meninggal 8.426

30 Juni: bertambah 60, total meninggal 8.486

1 Juli: bertambah 42, total meninggal 8,528

2 Juli: bertambah 19, total meninggal 8,547

3 Juli: bertambah 30, total meninggal 8577

4 Juli: bertambah 75, total meninggal 8,652

5 Juli: bertambah 127, total meninggal 8,779

6 Juli: bertambah 82, total meninggal 8.861

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/06/20045611/pemakaman-jenazah-covid-19-mengantre-di-tpu-rorotan-wagub-dki-tujuh

Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke