Salin Artikel

Satpol PP Tangerang Temukan 237 Pelanggar Selama PPDB Darurat, Paling Banyak karena Tak Pakai Masker

TANGERANG, KOMPAS.com - Satpol PP Kota Tangerang mencatat ada 273 kasus pelanggaran selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3 Juli 2021.

Sekretaris Satpol PP Kota Tangerang Agus Prasetya menyatakan, pelanggaran yang ditemukan bervariasi, salah satunya warga yang tak mengenakan masker.

Selain itu,  ditemukan juga pemilik usaha makanan yang masih beroperasi di atas pukul 20.00 WIB.

Kata Agus, hingga 5 Juli 2021, pelanggaran terbanyak didominasi oleh masyarakat yang tidak mengenakan masker.

"Ada 273 pelanggaran yang kami catat dan kami telah lakukan tindakan kepada masyarakat serta pengusaha yang membandel di masa PPKM darurat," ucapnya dalam rilis resmi, Selasa (6/7/2021).

"Di mana, pelanggaran yang terbesar adalah tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan tidak memakai masker," sambung Agus.

Bagi mereka yang melanggar PPKM darurat, Satpol PP memberikan teguran lisan hingga penyegelan sementara.

Kata Agus, selama PPKM darurat ini, pihaknya telah memberikan teguran lisan kepada setidaknya 226 orang.

Kemudian, ada 14 pelanggar yang diwajibkan membayar denda sebesar Rp 50.000.

"Penyegelan sementara delapan tempat usaha dan memberikan sanksi denda uang sebesar Rp 300.000 (kepada) 15 tempat usaha," paparnya.

Kemudian, sebanyak sembilan orang diberikan sanksi sosial dan barang-barang milik satu pelaku usaha disita.

Agus menegaskan, pihaknya bersama dengan instansi pemerintah lainnya bakal rutin menegakkan PPKM darurat hingga 20 Juli 2021.

Dia berharap, penegakkan dalam bentuk patroli itu dapat membuat warga di Kota Tangerang lebih disiplin mematuhi PPKM darurat.

"Kami harapkan kesadaran masyarakat. Ini semua dilakukan demi kebaikan bersama," ungkap Agus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/06/21392481/satpol-pp-tangerang-temukan-237-pelanggar-selama-ppdb-darurat-paling

Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke