Diharapkan penambahan jumlah contact tracer dapat mempercepat pemeriksaan dan penanganan bagi pasien Covid-19 di Depok.
"Kami meningkatkan kapasitas SDM, untuk jumlah SDM tracer kami tambah 747 tenaga yang tersebar di seluruh puskesmas," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Jumat (9/7/2021).
Sebelumnya, penambahan SDM juga dilakukan sebanyak 25 orang untuk mempercepat analisis data di setiap kelurahan di Depok.
Selain soal pelacakan kontak, Dadang menyebut bahwa pihaknya terus berupaya menggencarkan kemampuan pemeriksaan (testing).
"Saat ini kita terus meningkatkan kapasitas testing terutama untuk rapid test antigen dan untuk PCR," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat, Depok diwajibkan memenuhi target untuk memeriksa sekitar 5.300 kasus baru per hari.
"Untuk treatment, kita meningkatkan kapasitas untuk menurunkan BOR (bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit)," kata Dadang.
"Di seluruh rumah sakit sudah ditambah kurang lebih 200 tempat tidur tapi karena peningkatan kasus masih terjadi sehingga masih terjadi antrean di IGD," pungkasnya.
Data terbaru per kemarin, jumlah pasien Covid-19 di Depok telah mencapai 11.535 orang yang harus menjalani isolasi, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang pertama pada 30 Januari 2021 (5.011) pasien.
Fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas, sudah keteteran menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang begitu cepat.
Akibatnya, sedikitnya 13 warga Depok telah meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan, baik saat isolasi mandiri maupun dalam upaya mencari pertolongan, berdasarkan data yang dihimpun koalisi Lapor Covid-19 sejak Juni 2021 hingga sekarang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/09/14093491/pemkot-depok-tambah-747-contact-tracer-untuk-percepat-3t