Salin Artikel

PPKM Darurat Belum Berhasil Tekan Kasus Covid-19 di Bekasi dan Bogor

Namun, PPKM darurat nyatanya belum maksimal mengerem aktivitas warga di Kota Bekasi dan Bogor. Penambahan kasus positif Covid-19 di dua kota itu masih tinggi selama PPKM darurat.

Dilansir dari Kompas.id, persentase kematian akibat Covid-19 di Kota Bekasi periode 5-11 Juli meningkat dari 1,27 persen menjadi 1,32 persen. Artinya, dalam 6 hari itu, ada penambahan 96 kasus kematian akibat Covid-19.

Penambahan kasus harian Covid-19 juga masih fluktuatif selama PPKM darurat. Pada 5 Juli, persentase kasus aktif adalah 6,28 persen.

Sedangkan pada 7 Juli, persentase kasus aktif naik menjadi 7,03 persen dan kembali turun menjadi 5,92 persen pada 11 Juli.

Di sisi lain, keterisian tempat tidur (BOR) khusus pasien Covid-19 masih tinggi. Pada 3 Juli, tingkat BOR 88,71 persen. Pada 10 Juli 2021 menjadi 71,6 persen atau terisi 1.952 tempat tidur.

Sementara itu, BOR tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) pada 3 Juli 85,56 persen dan pada 10 Juli menjadi 63,56 persen.

Hingga Selasa (13/7/2021) kemarin, dilansir dari laman corona.bekasikota.go.id, akumulasi kasus Covid-19 di Kota Bekasi sebanyak 66.250 kasus.

Rinciannya, 6.811 kasus dalam perawatan, 58.561 kasus sembuh, dan 878 kasus meninggal.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 masih bisa terkendali.

Namun, kasus kematian pasien Covid-19 yang bergejala, suspect atau probable di kota itu masih sangat tinggi.


”Seperti kemarin saat yang meninggal hampir 100-an orang itu, ternyata hanya 30 yang positif Covid-19. Lainnya belum sampai proses 3T, dia sudah meninggal,” kata Rahmat.

Di tengah kasus Covid-19 yang fluktuatif, pelanggaran PPKM darurat masih terjadi di Kota Bekasi.

”Rumah makan dan restoran boleh buka sampai pukul 20.00, tetapi tidak boleh makan di tempat. (Tapi) pelanggaran-pelanggaran PPKM darurat, ada saja,” ucap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi Abi Hurairah.

Situasi yang sama juga terjadi di Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tren kasus Covid-19 masih terus meningkat meski mobilitas warga sudah turun menjadi 20 persen selama PPKM darurat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Minggu (11/7/2021), kasus positif Covid-19 bertambah 228 kasus.

Namun, data pada Senin (12/7/2021) menunjukkan, ada penambahan 461 kasus positif sehingga total ada 25.839 kasus.

Adapun kasus aktif bertambah 400 orang sehingga total 7.914 kasus. Pasien yang dinyatakan sembuh kini berjumlah 17.626 orang dan meninggal akibat Covid-19 299 kasus.

Bima melanjutkan, selama PPKM darurat, penanganan hulu dan hilir harus kuat.

Dia telah memerintahkan lurah dan semua aparatur wilayah fokus menangani warga yang sedang isolasi mandiri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/14/13420821/ppkm-darurat-belum-berhasil-tekan-kasus-covid-19-di-bekasi-dan-bogor

Terkini Lainnya

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke