Salin Artikel

85 Persen Kapasitas RSUP Persahabatan untuk Pasien Covid-19 Berat dan Kritis

Plt Direktur Utama RSUP Persahabatan dokter Mohammad Syahril menyatakan, nantinya 100 persen pelayanan RSUP Persahabatan akan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala berat dan kritis.

"Sekarang sudah 85 persen ya. Nantinya akan jadi 100 persen, kira-kira dua minggu lagi. Karena ada pasien-pasien (non-Covid 19) lama yang harus diselesaikan dulu baru pulang," kata Syahril saat dihubungi Rabu (14/7/2021).

Pihak rumah sakit juga masih harus menambah kelengkapan ruangan untuk dapat dikonversi menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.

RSUP Persahabatan merupakan satu dari tiga rumah sakit vertikal di Jakarta yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dikonversi menjadi rumah sakit khusus Covid-19.

"Diharapkan dengan mengonversi ketiga rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan ful untuk kasus Covid-19, ini akan membantu semakin menambah ketersediaan untuk tempat perawatan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (24/6/2021).

Menurut Syahril, konversi itu dilakukan lantaran kebutuhan pelayanan bagi pasien Covid-19 bergejala berat dan kritis di Jakarta tengah meningkat.

Dari segi sumber daya manusia (SDM), Syahril menyatakan bahwa jumlah staf tenaga kesehatan (nakes) maupun non-tenaga kesehatan masih mencukupi, meski ada penyesuaian yang dilakukan.

"Saat ini kami ada di kondisi tidak ideal sehingga jangan menuntut 'Pak, ini seharusnya SDM-nya 10', tetapi kalau bisa dikerjakan 8 ya sudah 8 saja, begitu. Sementara kami berlakukan begitu dan cukup, tapi kalau ditambah lagi nakesnya ya lebih bagus, lebih ideal," kata Syahril.

Sebagai bantuan, sebanyak 76 orang relawan juga ikut melayani di rumah sakit. Rinciannya, 17 orang dokter umum, 53 orang perawat, 2 orang nakes lainnya dan empat orang staf non-nakes. Mereka dikontrak per tiga bulan.

Di samping itu, pihak rumah sakit juga telah menambah kapasitas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dari yang awalnya dapat mengakomodasi 30 orang menjadi 70 orang. Tenda-tenda bagi pasien juga telah digelar.

Dari segi ketersediaan tabung oksigen dan oksigen cair (oksigen sentral), Syahril menyatakan, pihak rumah sakit masih dapat mencukupi kebutuhan oksigen pasien, meski ada lonjakan jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Apalagi, pihak rumah sakit harus melakukan isi ulang langsung ke vendor lantaran vendor tak lagi dapat mengirim ke rumah sakit. Menurut dia, pihak rumah sakit sempat mengantre selama 10-12 jam saat hendak mengisi ulang oksigen.

"Dari sisi pemakaian dan jumlah semakin tinggi, kami pun sempat kewalahan dengan oksigen ini karena itu di luar prediksi kami," ujar Syahril.

Biasanya, pihak rumah sakit hanya melakukan isi ulang oksigen cair sebanyak dua sampai tiga kali dalam satu minggu. Setelah ada lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, isi ulang oksigen dilakukan hampir setiap hari.

Namun, Syahril menyampaikan, RSUP Persahabatan terbantu dengan dibukanya tiga lokasi isi ulang oksigen bagi rumah sakit se-Jabodetabek oleh pemerintah. Tiga lokasi tersebut yaitu di Monas, Jakarta Pusat; Pulogadung, Jakarta Timur; dan Marunda, Jakarta Utara.

Syahril menyampaikan, untuk dirawat di RSUP Persahabatan, idealnya, pasien akan dirujuk oleh puskesmas setempat.

"Idealnya dari puskesmas ada rujukan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu), jadi nanti ada data lengkap yang dikirim ke rumah sakit dan akan disesuaikan, apakah rumah sakit ada ruangan yang kosong atau tidak," kata Syahril.

Namun, dalam praktiknya, masih banyak pasien yang dikirim ke rumah sakit tanpa adanya rujukan sehingga terkadang rumah sakit dalam kondisi penuh. Ada juga pasien yang langsung datang ke rumah sakit tanpa sebelumnya datang ke puskesmas.

"Tapi itu semua kami terima, cuma kalau tidak ada ruangan ya harus di tenda atau memang di selasar itu," kata Syahril.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/14/15262851/85-persen-kapasitas-rsup-persahabatan-untuk-pasien-covid-19-berat-dan

Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke