Salin Artikel

Kedepankan Rasa Kemanusiaan, Pengusaha di Ciledug Buka Posko Pengisian Tabung Oksigen Gratis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kebutuhan akan oksigen medis di Kota Tangerang meningkat, seiring melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Kebutuhan akan hal tersebut belum juga menurun hingga saat ini.

Untuk mendapatkan oksigen medis, masyarakat rela mengantre dalam waktu yang tak sebentar.

Di tengah kondisi seperti ini, seorang pengusaha bernama Agus Prastudi mengedepankan rasa kemanusiaan di atas hal yang lainnya.

Sejak Senin (12/7/2021), dia membuka posko pengisian tabung oksigen di kantornya yang terletak di Jalan DR Cipto Mangunkusumo, Peninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang.

Agus sama sekali tidak memungut biaya bagi warga yang hendak mengisi ulang tabung oksigen mereka di posko yang dia dirikan.

Pria 39 tahun itu memutuskan tidak memungut biaya karena pengalaman pribadinya yang sempat bersinggungan dengan pasien Covid-19.

Awal mula

Agus bercerita, seorang tetangganya yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri mengalami kesulitan saat mencari tabung oksigen.

Meski tetangganya berhasil mendapatkan oksigen, Agus mengaku turut merasakan kesulitan yang dialami oleh tetangganya itu.

Selain itu, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin mengganas juga menjadi alasan Agus memutuskan hal tersebut.

"Niatnya memang kepedulian saja dan kondisi saat ini juga. Orang-orang butuh oksigen, yang isoman (isolasi mandiri), trus dia mau ke RS, tapi tertahan di IGD karena kesulitan ada kamar. Akhirnya mereka balik lagi, dan isoman," urai Agus kepada Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

"Saat isoman, pasti mereka butuh oksigen," sambung dia.

Berangkat dari kepeduliannya, Agus yang juga berstatus sebagai penyintas Covid-19 akhirnya memutuskan untuk membuka posko.

Terletak di kantornya, PT Sinar Niaga Gemilang (SNG), posko itu buka mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Agus menyebut warga dari mana pun dapat mengisi ulang tabung mereka di posko itu.

Adapun posko itu tak hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19.

Pasien yang memiliki penyakit lain dan membutuhkan oksigen juga dapat mengisi ulang tabung mereka di lokasi itu.

"Posko ini untuk dua golongan ya. Satu, untuk pasien Covid-19 yang isoman. Dua, untuk pasien non-covid yang membutuhkan oksigen," ucap dia.

Prosedur pengisiannya pun sangat mudah. Warga hanya perlu datang ke posko itu sembari membawa tabung maksimal berukuran 2 meter kubik dan fotokopi KTP untuk keperluan administrasi.

Khusus bagi pasien Covid-19, mereka wajib untuk menyertakan hasil tes reaktif antigen atau positif PCR.

Saat mendatangi posko, pihaknya akan memberikan nomor antrean kepada warga.

Masyarakat diperkenankan untuk menunggu tabungnya diisi ulang atau meninggalkan lokasi dan mengambil tabung saat telah terisi.

Sebelum pukul 17.00 WIB, tabung yang telah diisi ulang dapat diambil kembali oleh pemilik masing-masing.

"Boleh pergi lalu kembali lagi. Tapi, kalau ada yang mungkin rumahnya jauh, ya diizinkan untuk menunggu di luar kantor. Karena harus jaga jarak juga kan ya," urai Agus.

Hari pertama posko itu didirikan pada Senin (12/7/2021), lanjut dia, warga yang mengisi ulang tergolong sangat sedikit.

Namun, semakin berjalannya hari, keberadaan posko isi ulang tabung oksigen gratis itu semakin banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Mendapatkan reaksi positif

Agus mengaku, banyak warga yang mengisi ulang di lokasi itu merasa bersyukur.

Dia mengungkapkan, ada salah satu pengisi oksigen yang sudah mencari toko isi ulang hingga Serpong di Tangerang Selatan; Cimone di Kota Tangerang, dan lokasi lain, tapi selalu kehabisan stok.

Saat pengisi oksigen itu mengetahui posko yang dibuka oleh Agus, dia langsung mengunjungi lokasi tersebut dan berhasil mendapatkan stok.

"Dia luar biasa, keliling nyari oksigen ke mana-mana. Tapi ya beruntungnya dia kebantu di momen ini," ungkap Agus.

Selain mendapat reaksi positif dari pengisi ulang, banyak warga setempat yang turut memberikan reaksi serupa.

Katanya, tak sedikit warga sekitar yang membantu dalam pengoperasionalan posko tersebut.

"Ada yang ngebantu, dia ngasih oksigen kosong, 'Pak, saya bantu ngasih ini ya.' Atau ada warga yang, 'Pak, saya bantu tenaga ya'," ujar dia.

Dalam melakukan aksi kemanusiaan itu, Agus dibantu oleh sembilan orang lainnya.

Dia menambahkan, posko itu rencananya akan ditutup saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berakhir pada 20 Juli 2021.

Namun, bila aturan tersebut diperpanjang, Agus turut memperpanjang posko itu.

"Sama misal pasokan oksigen kami habis, tapi masih PPKM (darutat), ya kami tutup sementara dulu. Nanti setelah keisi baru buka lagi," paparnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/16/19381071/kedepankan-rasa-kemanusiaan-pengusaha-di-ciledug-buka-posko-pengisian

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke