Tawuran tersebut terjadi saat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sedang berlangsung.
Seorang saksi mata bernama Indra mengatakan, bentrokan dimulai pukul 16.25 WIB.
“Ya ini tiba-tiba bentrokan. Massa banyak bawa senjata tajam,” ujar Indra.
Lurah Pasar Manggis, Purwati, membenarkan ada tawuran pada hari ini. Namun dia belum bisa memberi keterangan lebih jauh tentang peristwa itu.
Dalam sebuah rekaman video milik Kompas TV, tampak sejumlah warga yang mengenakan helm saling lempar batu. Tampak juga seorang warga yang membawa senjata tajam berupa celurit. Warga lainnya membawa tongkat kayu panjang dan papan seperti tripleks untuk melindungi diri.
Sementara itu, di sudut sebuah kios, terlihat ada obyek yang terbakar.
Sejumlah warga terlihat berusaha memadamkan api menggunakan air dari botor.
Dalam video itu juga terlihat banyak orang berkerumun tanpa menjaga jarak di lokasi bentrokan. Beberapa orang merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel, sedangkan yang lainnya terlihat menonton bentrokan tersebut.
Sebelumnya, Kompas TV melaporkan, tawuran antar warga terjadi di Jalan Pariaman Dalam dekat Pasar Rumput, Pasar Manggis, Jakarta Selatan, Senin dini hari kemarin.
Tampak sejumlah orang membawa senjata tajam berupa parang dan celurit.
Dalam peristiwa itu, satu warung milik warga dibakar. Warung milik warga Pasar Manggis dibakar oleh sekelompok warga yang melakukan penyerangan ke daerah itu.
Warga setempat sempat melakukan perlawanan, sebelum aparat polisi dan TNI membubarkan warga yang bentrok.
Hingga saat ini masih belum diketahui pemicu bentrokan tersebut. Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal tersebut ke Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Rinaldo Aser tetapi hingga berita ini disusun, masih belum ada tanggapan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/20/18313841/tawuran-warga-terjadi-lagi-di-pasar-manggis-banyak-orang-berkerumun-untuk