Padahal, video itu merupakan tayangan pada tahun 2016. Saat itu terjadi penyebaran vaksin palsu untuk anak di beberapa rumah sakit hingga bidan di Bekasi.
Kabag Humas Pemkot Bekasi Sajekti Rubiyah menjelaskan video berdurasi 2.06 menit tersebut merupakan produksi media Kompas TV pada 2016 saat kasus tersebut menjadi perhatian publik.
Untuk itu, pihaknya pun menyatakan akan mencari pelaku penyebar video tersebut yang dinilai meresahkan warga.
"Diharapkan warga tidak terlalu mempersoalkan beredarnya kembali video tersebut dan kasus tersebut terus diproses pihak berwajib," kata Sajekti melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/7/2021).
Sajekti berujar, terdapat beberapa hal yang menunjukkan kondisi pada video tersebut terjadi pada 2016.
Misalnya, kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi saat itu masih berada di Jalan Jenderal Sudirman seberang Grand Mall.
Sementara lokasi terkini Dinas Kesehatan Kota Bekasi telah menempati kantor barunya di jalan Pangeran Jayakarta Medan Satria sejak 19 Desember 2018 setelah diresmikan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Dalam video yang beredar juga masih menyebutkan keberadaan Rumah Sakit Almutazam terkait kasus vaksin palsu.
Sekarang RS Almutazam sudah menutup operasional, namun di dalam video berita tersebut masih disebutkan.
"Ini menegaskan video tersebut diproduksi pada waktu kasus pertama kali terjadi di tahun 2016," ujarnya.
Seperti diketahui belakangan ini telah beredar sebuah video dengan logo kompas TV yang menarasikan soal “vaksin covid palsu”.
Potongan video Kompas TV dengan narasi Vaksin Covid palsu tersebut adalah Hoax dan telah disebarluaskan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Video yang beredar tersebut, merupakan potongan berita dari Kompas TV yang diunggah ke akun Youtube Kompas TV pada 15 Juli 2016.
Saat itu, negara tengah dihebohkan dengan peredaran vaksin palsu untuk balita di beberapa rumah sakit.
Selain itu, video yang beredar di masyarakat tersebut juga masih menggunakan logo lama Kompas TV.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/21/09511941/disinformasi-video-viral-vaksin-palsu-di-bekasi-dikaitkan-vaksinasi-covid