Salin Artikel

Pasar Tanah Abang Masih Sepi, Pengelola: Bukan karena Wajib Tunjukkan Bukti Vaksin

Pengelola menilai sepinya pasar bukan karena kewajiban pengunjung untuk menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19.

"Saya rasa bukan karena wajib menunjukkan kartu vaksin. Bukti vaksin itu kan justru kita jadikan syarat supaya orang-orang merasa aman ke Pasar Tanah Abang," kata pengelola Pasar Tanah Abang Heri Supriyatna saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).

Heri menyatakan, pihaknya sebisa mungkin menyediakan mekanisme yang tak mempersulit pengunjung.

Misalnya kartu vaksin itu tidak perlu dicetak, cukup ditunjukkan dari layar handphone ke petugas keamanan di pintu masuk.

Selain itu, warga yang sudah vaksin dosis pertama tetap bisa berkunjung.

"Kalau warga Jakarta kan sudah cukup banyak yang divaksin dosis pertama, jadi tidak perlu harus menunggu vaksin dosis kedua," kata Heri.

Heri menilai, sepinya Pasar Tanah Abang disebabkan oleh faktor lain. Salah satunya adalah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang membatasi mobilitas warga.

"Kita kan tau pengunjung Tanah Abang ini bukan hanya dari Jakarta, tapi banyak dari luar daerah. Mereka mau ke Pasar Tanah Abang belum bisa karena PPKM," ujarnya.

Selain itu, ekonomi yang kini masih lesu juga dinilai menjadi faktor sepinya pengunjung.

Sebab, rata-rata pengunjung di Pasar Tanah Abang adalah pedagang kecil yang hendak menjual lagi barang dagangannya.

"Mungkin mereka di kondisi seperti ini barang dagangan yang sudah dibeli lama juga belum laku, atau tidak ada modal juga untuk beli barang," ucap Heri.

Akibatnya, pengunjung Pasar Tanah Abang saat baru dibuka kembali Senin kemarin, sangat minim, jumlahnya tak sampai 1.000 orang.

Padahal, sebelum ditutup akibat PPKM darurat pada 3 Juli lalu, pengunjung bisa mencapai lebih dari 10.000 orang.

Sepinya Pasar Tanah Abang ini sebelumnya dikeluhkan oleh pedagang. Nana Kusmana (36) salah satu pedagang di Blok A Tanah Abang menyebut, masih sepinya pasar ini dikarenakan kewajiban bagi pengunjung untuk menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19.

"Sebenarnya kita seneng kembali buka, cuma rasa-rasanya kalo kondisinya seperti ini sepi, kayaknya percuma," kata Nana seperti dilansir Warta Kota, Senin (26/7/2021).

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/27/14505621/pasar-tanah-abang-masih-sepi-pengelola-bukan-karena-wajib-tunjukkan-bukti

Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke