Salin Artikel

Diminta Perbanyak Tempat Karantina Terpusat, Wali Kota Tangsel: Rumah Lawan Covid-19 Masih Cukup

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tampaknya belum akan membuat tempat karantina terpusat baru di tingkat kecamatan ataupun kelurahan.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ketika menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang meminta penambahan tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19.

Penambahan tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan memperbanyak tempat karantina terpusat hingga ke tinggkat kecamatan ataupun kelurahan.

"Sudah dibuat isolasi terpusat tersebut sejak tahun lalu, yang kami sebut Rumah Lawan Covid-19. Nampaknya saat ini masih cukup" ujar Benyamin melalui pesan singkat, Kamis (29/7/2021).

Menurut Benyamin, Rumah Lawan Covid-19 memiliki kapasitas 300 tempat tidur isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan.

Saat ini, pusat karantina milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan tersebut masih bisa menampung pasien Covid-19, karena terdapat lebih dari 100 tempat tidur kosong.

"Rumah Lawan Covid-19 di kawasan Ciater kapasitas 300 tempat tidur. Sekarang masih ada sekitar 120 warga yang ditangani di sana," kata Benyamin.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, didesak untuk segera menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Tito saat mengemukakan bahwa tingkat keterisian tempat (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangerang Selatan masih tinggi.

"Karena itu perlu dilakukan penambahan untuk bed Covid-19, baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta yang dikonversi untuk menjadi tempat perawatan Covid-19," kata Tito di Balai Kota Tangerang Selatan, Selasa (27/7/2021).

Selain itu, kata Tito, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga harus menambah lagi tempat isolasi mandiri terpusat. Tidak hanya mengandalkan satu pusat karantina yang kini sudah digunakan, yakni Rumah Lawan Covid-19.

Menurut Tito, Pemkot Tangsel seharusnya bisa membangun tempat isolasi mandiri terpusat di tingkat kecamatan, atau bahkan kelurahan.

"Memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat. Isolasi mandiri terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan. Paling tidak sampai situ. Syukur kalau bisa sampai ke tingkat kampung," ujar Tito.

Dengan begitu, pasien Covid-19 yang belum mengalami gejala berat bisa menjalani perawatan sementara dengan pengawasan tenaga kesehatan di pusat karantina tersebut.

"Jadi bagi masyarakat yang positif belum berat bisa dirawat di sana, tidak langsung masuk ke tempat perawatan Covid-19. Perawatan Covid-19 untuk mereka yang sudah enam hari gejalanya tidak turun-turun," kata Tito.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/29/14164131/diminta-perbanyak-tempat-karantina-terpusat-wali-kota-tangsel-rumah-lawan

Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke