Salin Artikel

PPKM Level 4 di Tangsel: Kasus Covid-19 Harian Masih Melonjak

Pengetatan pembatasan tersebut dimaksudkan untuk menekan angka penularan Covid-19.

Namun, sejak diberlakukan pada 3 Juli 2021, kasus Covid-19 masih belum menurun secara signifikan.

Bahkan, kasus Covid-19 harian di wilayah Tangerang Selatan justru beberapa kali mencatat penambahan angka tertinggi selama pandemi.

Dinas Kesehatan mencatat, terdapat 1.157 kasus baru Covid-19 pada Kamis (29/7/2021).

Angka itu melampaui penambahan tertinggi sebelumnya pada Jumat (23/7/2021), yakni 662 kasus baru.

Sejalan dengan itu, jumlah pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan selama beberapa hari terakhir konsisten di atas angka lima orang per hari.

Adapun hingga Kamis (29/7/2021), tercatat ada 8.529 pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan atau sedang berjuang untuk sembuh.

Sementara itu, total pasien positif yang meninggal dunia sebanyak 653 orang.

Berikut rekap data penambahan kasus positif harian dan pasien Covid-19 meninggal dunia di Tangerang Selatan selama PPKM Level 4 pada 3-29 Juli 2021:

3 Juli 2021 : Bertambah 101 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

4 Juli 2021 : Bertambah 124 kasus positif dan 6 pasien meninggal dunia.

5 Juli 2021 : Bertambah 100 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

6 Juli 2021 : Bertambah 159 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

7 Juli 2021 : Bertambah 162 kasus positif dan 4 pasien meninggal dunia.

8 Juli 2021 : Bertambah 121 kasus positif dan 6 pasien meninggal dunia.

9 Juli 2021 : Bertambah 99 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

10 Juli 2021 : Bertambah 71 kasus positif dan 2 pasien meninggal dunia.

11 Juli 2021 : Bertambah kasus 171 positif dan 5 pasien meninggal dunia.

12 Juli 2021 : Bertambah 113 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

13 Juli 2021 : Bertambah 572 kasus positif dan 7 pasien meninggal dunia.

14 Juli 2021 : Bertambah 215 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

15 Juli 2021 : Bertambah 546 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

16 Juli 2021 : Bertambah 599 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

17 Juli 2021 : Bertambah 551 kasus positif dan 12 pasien meninggal dunia.

18 Juli 2021 : Bertambah 581 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

19 Juli 2021 : Bertambah 610 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

20 Juli 2021 : Bertambah 379 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

21 Juli 2021 : Bertambah 391 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

22 Juli 2021 : Bertambah 527 kasus positif dan 13 pasien meninggal dunia.

23 Juli 2021 : Bertambah 622 kasus positif dan 12 pasien meninggal dunia.

24 Juli 2021 : Bertambah 286 kasus positif dan 11 pasien meninggal dunia.

25 Juli 2021 : Bertambah 142 kasus positif dan 10 pasien meninggal dunia.

26 Juli 2021 : Bertambah 278 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

27 Juli 2021 : Bertambah 436 kasus positif dan 8 pasien meninggal dunia.

28 Juli 2021 : Bertambah 606 kasus positif dan 7 pasien meninggal dunia.

29 Juli 2021 : Bertambah 1.157 kasus positif dan 5 pasien meninggal dunia.

Penambahan tempat tidur kian mendesak

Seiring dengan tingginya angka kasus aktif atau pasien Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan masih di ambang batas.

Penambahan ruang perawatan untuk pasien Covid-19 kian mendesak.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya menyoroti masih tingginya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan.

Pasalnya, keterisian tempat tidur isolasi maupun intensive care unit (ICU) khusus pasien Covid-19 tak kunjung menurun, meski PPKM level 4 sudah diberlakukan.

"Saya memberi catatan khusus mengenai BOR. Bed occupancy rate-nya masih di atas 90 persen. Hal ini perlu diwaspadai," ujar Tito.

Menurut Tito, tingginya BOR di Tangerang Selatan sudah dapat dipastikan membuat pasien Covid-19 sulit mendapatkan ruang perawatan.

"Karena kalau BOR di atas 90 persen, artinya masyarakat kesulitan untuk mendapatkan tempat perawatan," kata Tito.

Untuk itu, dia meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera menambah tempat tidur khusus pasien Covid-19, baik di rumah sakit swasta maupun milik pemerintah.

Selain itu, kata Tito, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga harus menambah lagi tempat isolasi mandiri terpusat.

Tidak hanya mengandalkan satu pusat karantina yang kini sudah digunakan, yakni Rumah Lawan Covid-19.

Menurut Tito, Pemkot Tangsel seharusnya bisa membangun tempat isolasi mandiri terpusat di tingkat kecamatan, atau bahkan kelurahan.

"Memperbanyak tempat isolasi mandiri terpusat. Isolasi mandiri terpusat di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan. Paling tidak sampai situ. Syukur kalau bisa sampai ke tingkat kampung," ujar Tito.

Dengan begitu, pasien Covid-19 yang belum mengalami gejala berat bisa menjalani perawatan sementara dengan pengawasan tenaga kesehatan di pusat karantina tersebut.

"Jadi bagi masyarakat yang positif belum berat bisa dirawat di sana, tidak langsung masuk ke tempat perawatan Covid-19. Perawatan Covid-19 untuk mereka yang sudah enam hari gejalanya tidak turun-turun," kata Tito.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/30/10012571/ppkm-level-4-di-tangsel-kasus-covid-19-harian-masih-melonjak

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke