Salin Artikel

PPKM Level 4 di Jabodetabek, Klaim Penurunan Kasus di Jakarta, tapi Pendapatan Asli Daerah Bekasi Anjlok

Wilayah Jabodetabek masuk kategori wilayah PPKM Level 4 karena tingkat penularan Covid-19 yang masih tinggi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI mendukung keputusan pemerintah pusat untuk memperpanjang PPKM Level 4.

"Tentu kami pemerintah daerah mendukung dan akan melaksanakan sesuai dengan kebijakan yang diambil, tugas kami pemerintah daerah ya pelaksana," kata Riza dalam rekaman suara, Senin (2/8/2021).

Pemprov DKI mengklaim PPKM Level 4 yang berlaku sejak 3 Juli mampu menurunkan keterisian rumah sakit dan menekan laju penyebaran Covid-19.

Klaim Penurunan Kasus Covid-19 di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, PPKM Level 4 berdampak positif pada penurunan kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Dia menyebut ruang-ruang instalasi gawat darurat (IGD) di Jakarta mulai lengang. Angka bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 yang kini di bawah 70 persen.

Data terakhir yang dipublikasikan Pemprov DKI Jakarta pada 29 Juli, angka BOR tempat perawatan isolasi mencapai 62 persen, sedangkan BOR ICU 80 persen.

Anies juga mengklaim penurunan kasus aktif dalam dua pekan terakhir. Setelah sempat berada di angka 113.000-an kasus aktif pada 16 Juli, angka itu turun menjadi 15.884 kasus aktif pada 1 Agustus 2021.

"Ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif," ucap Anies.

Positivity rate di DKI Jakarta turun sudah berada di angka 15,1 persen, padahal sebelumnya sempat menyentuh angka 45 persen.


Anies mengatakan, positivity rate bisa dikatakan aman jika sudah berada di bawah 5 persen.

"Insya Allah kalau ini bisa di bawah 5 persen, kita bisa mengatakan masuk zona aman," ucap dia.

Meski kasus Covid-19 mulai menunjukkan penurunan, angka kematian belum bisa ditekan di bawah 100 selama PPKM Level 4.

Anies menjabarkan data angka kematian pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta yang kini berada di angka 150-200 kasus per hari.

Tren pemakaman tersebut, kata Anies, memang menurun jika dibandingkan dengan puncak pandemi yang bisa menyentuh 400 pemakaman dengan protokol kesehatan dalam sehari.

"Tren pemakaman dengan protokol Covid-19 juga menurun, saat ini sekitar 150, sesekali sampai 200 pemakaman protap Covid per hari," ujar dia.

PAD Bekasi Anjlok

Dampak PPKM Level 4 juga dirasakan Pemerintah Kota Bekasi. Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Bekasi mengonfirmasi penurunan tingkat BOR di seluruh rumah sakit.

“Menurun (kasus positif), keterisian rumah sakit perawatan Covid-19 sekarang 56 persen," ujar Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, melansir Warta Kota News, Senin.

Alamsyah melanjutkan, awalnya kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 sebanyak 1.047, lalu dilakukan penambahan 178 tempat tidur saat terjadi peningkatan kasus, sehingga menjadi 1.225 tempat tidur isolasi.

Sedangkan kapasitas ICU di 25 rumah sakit awalnya 124, kemudian dilakukan penambahan empat ruang ICU, sehingga sekarang menjadi 128.


Namun, PPKM Level 4 berdampak negatif pada pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, sejak awal PPKM Darurat pada 3 Juli 2021, PAD tercatat hanya sekitar 20-30 persen dari target triwulan.

"PAD yang sebulan ini, sejak 3 Juli sampai dengan terakhir Juli, itu ya mungkin bisa 20 persen dari target triwulan, 20-30 persen," ujar Rahmat.

Rahmat menjelaskan, PAD Kota Bekasi dalam sehari ditargetkan sebesar Rp 3,5 miliar yang bersumber dari pemasukan pajak, retribusi parkir, dan lainnya.

"PAD kita itu rata-rata per hari jangan sampai kurang dari Rp 3,5 miliar," ujar dia.

Ia menekankan, kehilangan banyak PAD akan sangat memberatkan pemerintah. PPKM Darurat menyebabkan geliat ekonomi di Kota Bekasi semakin lesu.

Oleh karena itu, Rahmat sebenarnya berharap agar PPKM Darurat tak diperpanjang sehingga roda perekonomian bisa berputar kembali guna mendongkrak PAD.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/03/07570811/ppkm-level-4-di-jabodetabek-klaim-penurunan-kasus-di-jakarta-tapi

Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke