Lurah Pluit, Rosiwan membenarkan bahwa rekaman video itu terjadi di wilayahnya. Ia menyebut bahwa pelaksanaan vaksinasi itu sebuah yayasan.
"Kejadiannya tanggal 6, hari Jumat, lokasi di Sekolah IPK di pinggir Waduk Pluit," kata Rosiwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/8/2021).
"Saya belum begitu paham masalah itu karena vaksinasi itu yang mengadakan yayasan, jadi nakes itu semua dari yayasan," kata dia.
Kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong itu saat ini ditangani polisi. Rosiwan menambahkan, pihaknya hanya ikut memantau pelaporan dari data pelaksanaan vaksinasi.
"Itu sudah ditangani kepolisian," sambungnya. Nah itu sudah bukan ranah kami kan, pihak kepolisian yang berwenang, kami hanya monitor saja, untuk laporan jumlah yang divaksin berapa," lanjut Rosiwan.
Namun, Rosiwan belum dapat memastikan apakah korban merupakan warganya atau bukan.
Pelaksanaan vaksinasi di lokasi tersebut sudah berjalan satu bulan dan saat itu dibuka untuk umum.
"Itu pelayanananya yayasan, ada beberapa juga warga Pluit (vaksinasi) di sana, pelayanannya sudah sebulan setengahlah," ujar Rosiwan.
"Kurang tahu apakah itu (korban) siswa atau warga, karena kan siswa udah selesai waktu itu. Saat itu vaksinasi umum dan daftarnya secara online," ucapnya.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan sebelumnya mengatakan, polisi sedang menyelidiki kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong di Pluit itu.
"Anggota masih dalam penyelidikan, masih diperiksa," kata Guruh saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Kasus itu bermula dari sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, seorang tenaga kesehatan hendak menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang laki-laki. Namun, suntikan itu disebut terlihat kosong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/09/17361471/kasus-dugaan-penyuntikan-vaksin-kosong-lurah-pluit-sebut-pelaksana