Salin Artikel

Hari Kedua Margo City Kembali Beroperasi, Pengunjung Kesulitan Check In lewat PeduliLindungi

DEPOK, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan Margo City di Kota Depok kembali dibuka dengan sejumlah protokol kesehatan ketat sejak 17 Agustus 2021.

Pada hari kedua Margo City kembali beroperasi, sejumlah pengunjung terpantau mulai berdatangan.

Memasuki kawasan Margo City, pengunjung langsung disambut para petugas keamanan. Pengunjung diwajibkan melakukan check in melalui aplikasi PeduliLindungi dan melakukan pengecekan suhu tubuh.

"Momen ini seperti momen pasca-PSBB, kami kembali harus menyosialisasikan kebijakan ini, yaitu untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan scan barcode," ungkap Manajer Marcom Margo City Reza Ardiananda di lobi mal, Rabu (18/8/2021).

Sementara itu, Reza mengungkapkan penerapan kebijakan tersebut berjalan lancar, namun kebanyakan pengunjung belum mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

"Kebanyakan pengunjung belum men-download aplikasi PeduliLindungi. Jadi kami mengarahkan cara mengunduhnya dan pemindaian check in," lanjut Reza.

Reza mengatakan, setelah check in, status PeduliLindungi milik pengunjung menentukan persyaratan masuk.

"Kalau warna hijau bisa langsung masuk, kalau kuning harus menunjukkan sejumlah persyaratan seperti surat antigen atau PCR, atau surat dokter bagi yang sakit," lanjut Reza.

Sementara di lokasi, sejumlah pengunjung sempat mengalami kendala saat mencoba check in. Ketika mereka melakukan pememindaian, proses check in sempat gagal dengan tulisan lokasi tidak terjangkau meskipun fitur lokasi atau GPS telah aktif.

"Iya, sempat ada yang lokasinya tidak terdeteksi. Jadi harus mencoba berkali-kali sampai berhasil. Tapi selepas siang sudah bisa semua," ungkap salah satu petugas keamanan di lobi Margo City.

Menyikapi kendala ini, Reza mengatakan bahwa pihak Margo City mengizinkan pengunjung yang gagal check in untuk masuk asal dapat menunjukkan kartu vaksin secara manual.

Sementara itu, Jasmine, salah satu pengunjung, gagal masuk ke mal lantaran ia tidak bisa check in karena ponselnya rusak.

"Handphone saya kameranya rusak. Saya bawa semua kartu vaksin, KTP, tapi kayaknya tetap enggak bisa. Padahal udah kangen mau nge-mal," ungkap Jasmine.

Di sisi lain, ada Naya, warga Depok yang mengaku datang ke Margo City karena sudah kangen berbelanja.

"Kangen nge-mal. Sudah lama enggak ke Margo. Biarpun cuma boleh makan setengah jam." kata dia.

Di dalam area Margocity, terlihat tidak seluruh gerai membuka kiosnya. Tidak ada gerai-gerai kecil yang biasa membuka lapak di plaza lantai 1.

Meski sebagian besar restoran sudah beroperasi, terlihat beberapa lapak restoran juga terlihat belum membuka operasinya. Selain itu, bioskop, area permainan anak, dan hiburan juga belum dibuka.

Untuk diketahui, restoran dan kafe hanya dapat melayani makan di tempat dengan kapasitas maksimal 25 persen atau satu meja berisi maksimal dua orang. Pengunjung makan di tempat juga hanya boleh makan maksimal 30 menit.

Sementara itu, terpantau dari aplikasi PeduliLindungi pengunjung, hingga pukul 14.00 WIB terdapat sekitar 700 pengunjung yang memasuki kawasan Margocity.

Adapun Margocity beroperasi pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB. Untuk memasuki bangunan Margocity, setiap pengunjung wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Pengunjung berusia 12 tahun ke atas dan di bawah 70 tahun dilarang berkunjung.
  • Pengunjung minimal telah melakukan vaksinasi pertama.
  • Penyintas Covid-19 wajib menunjukan KTP beserta bukti tes antigen hasil negatif yang berlaku paling lama dalam kurun waktu 24 jam terakhir, atau bukti test RT-PCR paling lama 48 jam terakhir yang dilengkapi dengan QR code.
  • Seluruh pengunjung dan karyawan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
  • Pengunjung wajib melakukan cek suhu tubuh dan masker.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/18/21082351/hari-kedua-margo-city-kembali-beroperasi-pengunjung-kesulitan-check-in

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke